MADINAH, INSANCHANNEL.COM – Berkunjung ke kota suci Al-Madinatul Munawwarah adalah bagian dari paket perjalanan ibadah haji maupun umrah. Di kota Nabi ini, tempat bernama Raudhah menjadikan tempat yang amat dirindukan oleh setiap jamaah haji maupun umrah.
Kenapa demikian? Jawabnya karena Nabi Shallalahu Alaihi Wasallam memberikan atensi khusus terhadap Raudhah ini sebagai taman diantara taman-taman surga. “Sangat luar biasa bahagianya, semua jamaah mengeluarkan air mata bisa sholat di tempatnya Rasulullah SAW tinggal,” jujur, Dirman, salah seorang jamaah umrah kepada insanchannel.com, Jum’at (23/12/2022) di Madinah.
Dirman yang melakukan perjalanan umrah bersama istri ini mengakui, dengan penggunaan tasreh atau surat izin masuk ke Raudhah jamaah dapat lebih teratur. “Dengan menggunakan tasreh, jamaah lebih teratur dan kondisi di Raudhah jadi lebih tenang tanpa terburu,” akuinya seraya bersyukur bisa sholat di Masjid Nabawi dan bisa masuk Raudhah dengan suasana bathin yang sulit untuk dilukiskan.
Dirman di Raudhah
“Semoga ibadah kita di Madinah ini diterima di sisi Allah SWT, kita menjadi hamba-Nya yang sholeh,” harap laki-laki yang sehari-hari sebagai Kasubag TU pada Balai Karantina Pertanian Mataram ini.
Lain lagi kesan dari dr. Hj. Qomarul Islamiyati yang mengakui, banyak perubahan dan perbaikan di Masjid Nabawi. Sangat berbeda dengan ketika pertama kali ia ke Madinah tahun 2009 saat menjadi tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI). “Terutama dalam jadwal ke Raudhah makin tertata rapi,” jujurnya.
dr Hj Qomarul Islamyati (baju merah).
Wakil Direktur RSUP NTB yang umrah dengan suami tercinta dan buah hatinya ini juga mengakui, ibadah bisa terasa nikmat dan bersemangat walaupun harus jalan kaki agak jauh dan datang lebih awal untuk bisa masuk masjid minimal satu jam sebelum adzan. “Kalau 30 menit sebelum adzan sudah tidak kebagian tempat dalam masjid,” jujurnya seraya menambahkan, suara imam yang merdu dan bacaannya yang fasih membuat makin terasa nikmat.
Ada kesan lain yang ia dapat terutama terjalinnya tapi persaudaraan sesama muslim. “Merasa banyak saudara karena bertemu dengan kaum muslimin dari berbagai belahan dunia,” tutur ibu dari Hammas Rabbani ini.
Untuk datang lagi bersama suami berikut sang buah hati di tanah suci ini, ia sebut sebagai ikhtiar mengobati kerinduan. “Alhamdulillah bisa terobati,” jujurnya seraya mengatakan, perasaan itu tidak akan terhenti, selalu ingin kembali ke tanah suci.
usai keluar dari Raudhah.
Istri dari Muhammad Firad ini berharap, ibadah yang saat ini dijalaninya sebagai penambah iman dan syukur kepada Allah SWT dan diwujudkan dengan makin meningkatnya tidak hanya habluminallaah tetapi juga habluminannaas. “Menambah kemanfaatan untuk sesama setelah pulang dari umroh ke tanah air,” ungkapnya. (nas)