DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Hu’u terus bertambah dengan mayoritas penderita anak – anak. Penambahan kasus ini membuat jajaran Puskesmas Rasabou Kecamatan Hu’u khawatir dan meminta kepada manajemen PT Sumbawa Timur Mining (STM) untuk menggedukasi petugasnya terkait penggunaan mesin fogging yang dibantu tahun 2021 lalu.
Pelatihan penggunaan mesin fogging bantuan PT STM kepada petugas Puskesmas Rasabou ini dilangsungkan pada Jumat (27/1/2023) dan diikuti petugas fogging puskesmas. Edukasi ini disampaikan petugas dari PT Rafa Bhakti Pratama, sub kontraktor bagian pest control/penanganan hama pada PT Pangan Sari Utama (PSU), kontraktor PT STM.
Maryadin dari Humas PT STM pada pelatihan penggunaan mesin fogging di Puskesmas Rasabou mengungkapkan, pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dan rasa kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar area tambang. Karena belakangan ini, kasus DBD banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Hu’u dan adanya permintaan Puskesmas Rasabou agar petugasnya dilatih penggunaan mesin fogging. “Mesin fogging ini bantuan kita tahun 2021 lalu untuk Puskesmas Rasabou,” katanya.
Ia pun berharap, mesin fogging bantuan PT STM ini bisa segera dimanfaatkan. Sehingga nyamuk aedes aegypti dewasa sebagai perantara penyebaran virus demam berdarah bisa segera diberantas. “Tentu tidak akan efektif hanya dengan fogging, karena jentik nyamuk tidak bisa mati karena fogging. Tapi harus diikuti dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” harapnya.
PT STM juga sudah menginisiasi program bersih – bersih lingkungan dan bersih – bersih pantai bersama kontraktornya. Program ini diharapkan didukung penuh jajaran pemerintah dan masyarakat dengan membersihkan lingkungan sekitarnya, tidak membuang sembarangan, serta mengumpulkan barang – barang yang bisa didaur ulang. “Sampah yang bisa didaur ulang bisa dibawa ke bank sampah binaan PT STM untuk ditimbang. Itu akan bernilai ekonomi bagi masyarakat, selain menjaga kebersihan lingkungan,” harapnya.
Pelatihan ini diminta langsung Puskesmas Rasabou, karena selama ini belum memiliki petugas dan mesin fogging. “Dalam sejarahnya, di Puskesmas Rasabou belum pernah dilakukan fogging. Karena kasus DBD di sini kalaupun ada hanya 1 orang per desa, itupun jarang. Tapi sekarang kasusnya cukup banyak, makanya Desember (2022) kemarin, dilakukan fogging. Itupun oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dompu),” ungkap St Akmala, S.Kep., koordinator P2 Puskesmas Rasabou,
Jumat pagi.
Seiring pertambahan kasus DBD dan cuaca yang mendukung berkembang biaknya nyamuk aedes aegepty serta adanya bantuan mesin fogging dari PT STM, Akmala mengatakan, pihaknya akan melakukan fogging di wilayah yang ditemukan kasus DBD dan berkoordinasi dengan Desa. “Koordinasi kami dengan desa – desa, mereka siap. Bahkan untuk pertama ini, Desa Adu akan kita fogging. Untuk obatnya, ada di Dinas Kesehatan,” jelas Akmala.
Haryono, penanggungjawab kesehatan lingkungan Puskesmas Rasabou juga menyampaikan, edukasi kepada siswa dan sekolah juga mulai dilakukan pihaknya. Ini penting dilakukan karena penderita DBD rata – rata usia anak. “Kunci terhindar dari DBD ini kesehatan lingkungan. Bersihkan lingkungan dengan 3M plus – menguras baik air, menutup tempat air, mendaur ulang sampah yang bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk,” katanya. (vin)