DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Pemerintah Kabupaten Dompu betul-betul memberikan perhatian besar terhadap eksistensi organisasi besar seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang selama ini tidak jelas lokasi kesekretariatannya. Bupati Dompu, H. Kader Jaelani telah merekomendasikan salah satu gedung di eks Dinas Kebudaayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu yang saat ini berada di lokasi Dinas Dukcapil yang ada di Jalan Sukarno Hatta sebagai kantor sekretariat MUI Kab. Dompu.
“MUI merupakan salah satu oraganisasi tempat berkumpul dan bersilaturrahmi ulama, juama dan cendekiawan muslim. Maka harus ditempatkan pada tempat yang respentatif di jalan utama,” tandas Kader Jaelani, Bupati Dompu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah Dompu, Gatot Gunawan Perantauan Putra, M. Kes pada acara Rakerda MUI Kab. Dompu di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Dompu, Sabtu (11/2/2023).
Penempatan Sekretariat MUI pada salah satu gedung eks. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Dompu yang berada di jalan utama ini lanjut Bupati, dengan pertimbangan karena disana sebagai tempat yang respentatif tempat berkumpulnya ulama, zuama dan cendekiawan muslim. “Dengan demikian marwah Majelis Ulama Indonesia bisa terjaga,” ujar Bupati Kader Jaelani dalam sambutannya.
Bupati Dompu menjelaskan, ulama merupakan pewaris para nabi, pembawa risalah Ilahiyah dan pelanjut misi yang diemban Rasulullah Muhammad SAW. Mereka terpanggil bersama-sama zuama dan cendekiawan muslim untuk memberikan kesaksian akan peran kesejarahan pada perjuangan kemerdekaan yang telah mereka berikan pada masa penjajahan. Berperan aktif dalam membangun masyarakat dan menyukseskan pembangunan melalui berbagai potensi yang mereka miliki dalam wadah Majelis Ulama Indonesia.
Maka tema Rakerda “Membangun Sinergitas Ulama, Ju’ama dan Cendekiawan Muslim Dalam Menjawab Tantangan Keummatan di Era Millenial Saat Ini” katanya, sangat relevan dengan kondisi kekinian, di mana umat Islam menghadapi tantangan global yang sangat berat. “Tantangan tersebut antara lain berupa ideologi liberalisme dan kapitalisme yang berpangkal pada sekularisme dengan sistem politik dan sistem ekonomi yang sering dipaksakan berlaku di negeri-negeri lain,” jelasnya..
Orang nomor satu di Dompu ini mengakui, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dapat menggoyahkan batas etika dan moral, serta budaya global yang didominasi barat berpotensi melunturkan aspek religiusitas masyarakat, serta meremehkan peran agama dalam kehidupan umat manusia. Lebih dari pada itu, kemajemukan dan keragaman umat Islam dalam alam pikiran keagamaan, organisasi sosial, dan kecenderungan aliran dan aspirasi politik selain dapat merupakan kekuatan, juga sering menjelma menjadi kelemahan dan sumber pertentangan di kalangan umat Islam sendiri.
Akibatnya tambahnya, umat Islam terjebak ke dalam egoisme kelompok yang berlebihan dan kehilangan peluang untuk mengembangkan diri menjadi kelompok yang tidak hanya besar dalam jumlah tetapi juga unggul dalam kualitas. “Oleh karena itu, adanya kepemimpinan umat islam yang bersifat kolektif merupakan kewajiban,” urai Sekda saat membacakan sambutan Bupati.
Rakerda yang digelar pada hari ini jelas Sekda lagi, menjadi sesuatu yang amat penting dalam merajut peran-peran keumatan sehingga umat akan merasakan manfaat dari hadirnya organisasi besar bernama Majelis Ulama Indonesia. Maka sinergitas dan kolabarasi antara Pemerintah Daerah dan MUI Kabupaten Dompu lanjutnya, sangat dibutuhkan dalam membangun daerah ini. “Dan saya mendukung sepenuhnya setiap program yang digagas dan digelar oleh MUI Kabupaten Dompu sekaligus sebagai wujud mempercepat terwujudnya visi kami menjadikan Dompu yang MASHUR (Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius),” tandas Gatot. (nas)