DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Puncak rangkaian kegiatan bulan K3 PT Sumbawa Timur Mining (STM) di area New Staging Desa Marada, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, dimeriahkan dengan demontrasi penyelamatan korban pada ketinggian. Demonstrasi ini dilakukan oleh 8 orang personil Emergency Response Team (ERT) PT STM pada rakitan besi di ketinggian sekitar 15 meter.
Andi Awang selaku Chief ERT PT STM memimpin kegiatan demonstrasi usai apel penutupan puncak kegiatan bulan K3 Nasional PT STM, Rabu (15/2/2023). Pada kegiatan demonstrasi tersebut, terdapat 3 orang pekerja mengalami kecelakaan di ketinggian, satu orang tidak sadarkan diri dengan posisi tergantung, dan satu lainnya dalam keadaan sadar pada posisi tergantung yang membutuhkan pertolongan, serta satu orang tergeletak di lantai kerja dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Korban yang tergantung dalam keadaan sadar berhasil dievakuasi dengan penyelamatan Single Rope Rescue dan Rope-To-Rope Transfer. Untuk korban tergantung tidak sadarkan diri, diselamatkan menggunakan teknik JAG Rescue System.
Sementara untuk korban yang tergeletak di lantai kerja, diselamatkan menggunakan High Line System. Dimana korban ditransfer dari atas ke bawah dengan posisi korban dimasukan ke dalam basket stretcher, kemudian diamankan menggunakan System Lashing yang dihubungkan dengan High Line System. Teknik-teknik ini sangat berbahaya dan hanya dilakukan oleh personil yang telah melakukan pelatihan secara intensif.
Untuk dapat melakukan penyelamatan korban pada ketinggian ini, personil harus tersertifikasi dan telah mengikuti beberapa pelatihan. Seperti TKBT level II, TKPK level II, dan Vertical Rescue. Personel ERT PT STM melakukan demo di hadapan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Dompu, Syamsul Ma’arif, ST beserta jajarannya, serta peserta apel penutupan puncak bulan K3 Nasional PT STM tahun 2023.
Zulfayatul Rahmah, perempuan asal Palembang, Sumatra Selatan berhasil mempraktikkan teknik JAG Rescue System untuk menyelamatkan korban tergantung yang tidak sadarkan diri. Sesampai di darat, korban langsung diselamatkan oleh tim medis.
Ia pun merasa bangga karena berhasil mendemonstrasikan bersama tim ERT PT STM. Namun ia berharap kondisi ini tidak akan pernah terjadi di lingkungan kerjanya, yaitu di area proyek Hu’u. Tetapi menyiapkan diri dengan ilmu pengetahuan dan latihan-latihan rutin menjadi keharusan. Karena kondisi penyelamatan seperti ini tidak tahu kapan akan digunakan.
“Harapannya, ndak dipake di site (proyek Huu milik PT STM) kita. Pinginnya kita kerja aman. Datang sehat, kerja semangat, pulang selamat,” harap Zulfayatul Rahmah.
Pada tim ERT PT STM, terdapat 2 orang perempuan, yaitu Zulfa dan Syifa. Juga terdapat 3 warga lokal lingkar tambang, diantaranya Dedy Julkarnain, Dedi Irawan, dan Supryadin sebagai Dedicated ERT, serta Ahmad dan Hermansyah sebagai Volunteer ERT.
Dedy Julkarnain mengungkapkan rasa bahagianya karena telah sukses melakukan demo bersama tim dengan lancar. Apalagi kegiatan yang dilakukan tersebut cukup menantang, sehingga mengharuskan untuk melakukan latihan secara rutin. “Terus belajar mempersiapkan diri. Terus berkembang dan mengupdate pengetahuan terbaru,” pesannya untuk bisa sukses. (vin)