DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Dompu berhasil masuk dalam Perguruan Tinggi (PT) klaster Madya. Penetapan ini berdasarkan keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0241/E5/DT.06.01/2023 tanggal 28 Februari 2023 dan diumumkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi nomor 0183/E5.5/AL.04/2023 tanggal 8 Maret 2023 tentang pengumuman klasterisasi Perguruan Tinggi.
Penetapan ini berdasarkan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan basis data SINTA (Science and Tecknology Index) periode tahun 2019-2021. Laporan kinerja ini sudah divalidasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi.
Dirjen Dikti, Riset, dan Teknologi membagi 4 klaster perguruan tinggi di Indonesia. Klaster Mandiri ada 40 perguruan tinggi, klaster Utama ada 160 perguruan tinggi, klaster Madya ada 238 perguruan tinggi, dan klaster Pratama ada 442 perguruan tinggi dari 4.492 perguruan tinggi se Indonesia. Perguruan tinggi yang belum masuk dalam klasterisasi ini masuk dalam klaster binaan (pra kualifikasi).
STKIP Yapis Dompu yang baru berusia 14 tahun beroperasi dengan program study Pendidikan Sejarah, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, dan Pendidikan Teknologi Informasi berhasil masuk diantara 238 perguruan tinggi klaster Madya.
“Dengan klaster madya ini, kita sejajar dengan Universitas Muhammadiyah Mataram yang jauh lebih dulu (tua usianya). Sehingga kami simpulkan, kampus muda (baru berusia 14 tahun) tapi berdaya saing menyamai kampus – kampus besar,” kata Ketua STKIP Yapis Dompu, Dr Dodo Kurniawan kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (13/6/2023).
Capaian ini tidak lepas dari komitmen yang massif mendorong dosen dan mahasiswa untuk merebut program – program secara nasional terkait terkait tri darma perguruan tinggi. Yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pihaknya mendorong mahasiswa untuk bisa merasakan atmosfer kuliah di kampus – kampus besar melalui program pertukaran mahasiswa. “Tahun 2023 ini, kita menjadi kampus yang paling banyak mengirim mahasiswa untuk program pertukaran mahasiswa di pulau Sumbawa dengan mengirim 13 orang,” terangnya.
Pertukaran mahasiswa ini antaranya tujuannya ke kampus UGM, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Malang, Univessitas Airlanggar, Universitas Ciputra, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Budiutomo dan lainnya. Bahkan tahun depan ditargetkan ke luar Negeri dan sudah ada rencana ke Malaysia dan ke Eropa. STKIP Yapis juga berhasil meloloskan 10 orang mahasiswa dalam program kampus mengajar. “Impact (dampak)-nya kami rasakan saat penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Untuk gelombang pertama saja, kami terima 303 orang mahasiswa baru,” jelasnya. (vin)