DOMPU, INSANCHANNEL.COM – PT Sumbawa Timur Mining (STM) terus menunjukan komitmen dalam menjaga lingkungan dan tumbuh kembang bersama masyarakat sekitar. Bank Sampah Induk (BSI) Hu’u Raya sebagai bank sampah binaan, tahun 2023 ini mendapat dukungan bantuan motor tiga roda untuk operasionalnya dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT STM.
Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kemandirian bank sampah, dan kesadaran masyarakat untuk tidak buang sampah di sembarang tempat. Tidak hanya mobil tiga roda yang dibantu untuk operasional BSI, tapi ada juga bantuan sarung tangan, earmuff, ear plug, safety shoes (karet), dan helm.

Yek Sahil, Pjs Kepala Teknik Tambang (KTT) PT STM langsung menyerahkan bantuan PT STM ini kepada Camat Hu’u, Muhammad Iswan, SKM didampingi Direktur BSI Hu’u Raya, Ansari dan timnya di markas BSI di Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu pada Jumat (18/8/2023).
Yek Sahil yang didampingi Community Relations (Comrel) Analyst PT STM, Saputra Alamsyah bersama tim menyampaikan harapannya agar BSI Hu’u Raya kedepan menjadi bank sampah yang mandiri. Tidak hanya mengubah sampah bernilai finansial, tapi juga ikut mengubah paradigma masyarakat soal sampah. Sehingga sampah tidak dibuang sembarangan dan melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah. “Semua ini butuh proses. Kita lakukan setahap demi setahap untuk mewujudkannya dan ini butuh komitmen bersama,” harapnya.
Saputra Alamsyah menambahkan, dukungan PT STM dalam mewujudkan bank sampah mandiri terus dilakukan setahap demi setahap. Sebelumnya, bantuan juga diberikan untuk mesin pres dan lainnya. Karena sampah yang terkumpul akan dikirimkan ke Lombok. Sebelum dipres, sampah yang dapat dimuat hanya 3 ton saja. Setelah dipres bisa muat hingga 10 ton per truk fuso.

“Sekarang teman – teman bank sampah dituntut lebih aktif menghimpun sampah dari masyarakat. Sehingga bisa lebih cepat menghimpun sampah menjadi bernilai finansial. Walaupun karena faktor ekonomi, banyak masyarakat tidak ingin menabung sampah, tapi langsung bernilai finansial. Semua berproses, kita jalani saja dulu sesuai kondisi yang ada,” harapnya.
Keberadaan bank sampah, kata Saputra Alamsyah, tidak untuk mendorong anggotanya menjadi pemulung sampah di jalanan. Tapi target utamanya, bagaimana merubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah. Karena sampah yang banyak diproduksi untuk saat ini dari rumah tangga. Apalagi wilayah Hu’u dekat dengan pantai yang menjadi muaranya sampah. Sementara sampah plastik sejauh ini belum ditemukan teknologi untuk mengurainya, sehingga sangat mengancam bagi lingkungan dan alam sekitar.
Camat Hu’u, Muhammad Iswan, SKM pada kesempatan yang sama menyampaikan komitmennya untuk ikut mendukung program bank sampah dalam rangka menjaga lingkungan. Minimal untuk tahap awal akan disosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik. Sampah itu dapat dipilah dan ditimbang ke bank sampah, sehingga menjadi uang atau ditabung. “Ini akan saya sampaikan di acara-acara sosial kemasyarakatan. Ketika acara sosial kemasyarakatan, banyak sampah plastik seperti gelas sisa air mineral banyak sekali,” ungkapnya.
Ia pun meminta kepada Bank Sampah untuk membuat baliho untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. Baliho tersebut, selain mengedukasi warga tidak buang sampah sembarangan, juga menginformasikan bahwa bank sampah siap menampung sampah plastik dengan kisaran harganya. “Itu mungkin bisa sebagai media edukasi kepada warga,” harapnya. (02ic)