ADVERTISEMENT
Minggu, 29 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peraturan Perusahaan
  • Kontak Kami
Insan Channel
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pembangunan
  • Ekonomi
  • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Agama
  • Pariwisata
  • Lainnya
    • Peristiwa
    • Sosial dan Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pembangunan
  • Ekonomi
  • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Agama
  • Pariwisata
  • Lainnya
    • Peristiwa
    • Sosial dan Budaya
No Result
View All Result
Insan Channel
No Result
View All Result
Home Agama

Kalang Kabut

Oleh: Nasaruddin Idris Jauhar*

admin@insanchannel.com by admin@insanchannel.com
1 November 2023
in Agama
0
Kalang Kabut

Dr. H. Nasaruddin Idris Jauhar

Bagikan di WahtsAppBagikan di Facebook

 

Di pohon bidara di belakang rumah, bersarang seekor laba-laba hitam dengan perut bergaris putih. Saat pertama kali saya amati beberapa bulan lalu, ukurannya hanya sebesar biji jagung, sekarang sudah hampir sebesar biji kurma. Sarangnya pun semakin hari semakin menjalar melebar.

RelatedPosts

Tarhib Duyufurrahman Disambut Sukacita di Safa Al-Murjan

PT STM Salurkan 11 Sapi Kurban bagi Masyarakat Dompu

Wakil Ketua DPR RI Ingatkan Jamaah Untuk Jaga Niat dan Kesehatan

Seiring meningginya pohon, sarang laba-laba ini semakin banyak menerima terpaan angin. Tapi, walaupun demikian, tidak ada bagian sarangnya yang tampak sobek atau berlubang. Melihat ini, diam-diam saya berpikir, ternyata sarang laba-laba itu kuat, walaupun hanya teranyam dari selaput-selaput tipis.

Namun demikian, saya tetap menyimpan asumsi bahwa sarang laba-laba itu rapuh dan mudah sobek. Suatu hari saat menyiram tanaman, iseng saya menyemprotkan air yang cukup deras ke sarang laba-laba itu. Saya ingin menguji sejauh mana kekuatannya. Sarangnya seketika berguncang dan si laba-laba sampai menggulung badannya agar tidak terhempas air yang saya semprotkan.

Tapi, setelah sekian menit, derasnya semprotan air sama sekali tidak menghempaskan si laba-laba, bahkan tidak sedikitpun merusak sarangnya. Saya pun akhirnya menyimpulkan bahwa sarang laba-laba itu, untuk sesuatu yang hanya berupa anyaman selaput-selaput tipis, ternyata kuat dan tidak rapuh.

Saya kemudian bertanya dalam hati, kalau sarang laba-laba kuat seperti itu, atau minimal tidak serapuh yang saya duga, lalu apa maksud ayat yang menyatakan bahwa rumah atau sarang laba-laba itu sangat rapuh? Dalam al-Qur’an, tepatnya ayat 41 surat al Ankabut (Surat Laba laba), memang ditegaskan bahwa rumah laba-laba adalah serapuh rapuhnya rumah.

Saya cek Tafsir At Thobari, Ibn Katsir , dan al-Qurthubi. Semunya menjelaskan bahwa tamsil sarang laba-laba itu untuk menganalogikan betapa lemahnya sandaran kaum Musyrikin yang mengandalkan selain Allah. Patung dan berhala yang mereka sembah dan andalkan sedikitpun tidak bisa membantu saat mereka butuh pertolongan dan tidak melindungi mereka saat mereka mendapat bahaya. Ini persis dengan laba-laba yang membangun rumah yang begitu terbuka yang bahkan tidak mampu melindungi dari panas dan dingin.

Selain itu, titik lemah lain dari sarang laba-laba adalah sandaran atau tautannya. Ia selalu menggantung atau menempel di tempat atau benda-benda yang rentan rusak dan tidak permanen, seperti dahan, daun, rumput, kayu, papan, dan lain lain. Ketika benda benda ini bergeser atau rusak, lenyaplah sarang laba-laba.

Begitu juga kaum musyrikin yang menyekutukan Allah dengan benda berhala atau manusia. Ketika berhala-berhala itu rusak atau musnah, rusak dan musnah pula sandaran mereka. Begitu juga ketika manusia yang mereka andalkan mati, mati pulalah andalan mereka.

Berhala dan manusia yang mereka andalkan itu bahkan tidak bisa menolong dirinya sendiri. Berhala tidak bisa menyelamatkan dirinya, misalnya, ketika dipenggal dan dihancurkan oleh Nabi Ibrahim. Fir’aun, manusia yang mengaku Tuhan itu, bahkan tidak mampu menyelamatkan dirinya dan pengikutinya ketika ditenggelamkan oleh Allah.

Dan puncaknya adalah di Akherat nanti. Kaum musyrikin tersebut kelak akan kalangkabut menghadapi pengadilan agung hari itu. “Kalangkabut” itu sendiri berarti “seperti laba-laba”, yaitu bingung, panik, tanpa perlindungan dan pertolongan, karena ketika di dunia mereka salah memilih sandaran, pertolongan dan perlindungan. Mereka bersandar dan mengandalkan selain Allah, padahal Allah lah satu-satunya Pelindung dan Penolong Sejati: Ni’mal Maula wa Ni’man Nashiir (al-Anfal:40).

Jadi, tamsil rumah atau sarang laba-laba adalah peringatan bagi kita agar jangan salah memilih sandaran dan andalan dalam hidup ini. Kita harus mengandalkan dan bersandar kepada apa yang akan melindungi dan menyelamatkan kita di akherat kelak. Wallahu A’lam.

*Dosen Tetap Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya

Previous Post

Miliki 10 Prioritas Pemberdayaan, Pemda Minta Kontribusi Dunia Usaha untuk Pencapaian

Next Post

PT STM Serahkan Beasiswa kepada 40 Mahasiswa Berprestasi asal Dompu

admin@insanchannel.com

admin@insanchannel.com

Related Posts

Tarhib Duyufurrahman Disambut Sukacita di Safa Al-Murjan
Agama

Tarhib Duyufurrahman Disambut Sukacita di Safa Al-Murjan

9 Juni 2025
PT STM Salurkan 11 Sapi Kurban bagi Masyarakat Dompu
Agama

PT STM Salurkan 11 Sapi Kurban bagi Masyarakat Dompu

5 Juni 2025
Wakil Ketua DPR RI Ingatkan Jamaah Untuk Jaga Niat dan Kesehatan
Agama

Wakil Ketua DPR RI Ingatkan Jamaah Untuk Jaga Niat dan Kesehatan

3 Juni 2025
Seluruh Petugas Kloter LOP Tiba-tiba Dikumpulkan
Agama

Seluruh Petugas Kloter LOP Tiba-tiba Dikumpulkan

2 Juni 2025
Senyum Bahagia Rusdi Saat Nusuk Di Tangan
Agama

Senyum Bahagia Rusdi Saat Nusuk Di Tangan

1 Juni 2025
Zamroni Mengedukasi Jamaah Calon Haji Asal NTB
Agama

Zamroni Mengedukasi Jamaah Calon Haji Asal NTB

27 Mei 2025
Next Post
PT STM Serahkan Beasiswa kepada 40 Mahasiswa Berprestasi asal Dompu

PT STM Serahkan Beasiswa kepada 40 Mahasiswa Berprestasi asal Dompu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

Hidupkan Kegiatan Arisan, IKWI Dompu Ingin Perkuat Silaturahmi Sesama Anggota

Hidupkan Kegiatan Arisan, IKWI Dompu Ingin Perkuat Silaturahmi Sesama Anggota

19 Juni 2025
STM Raih Dua Penghargaan TOP CSR Awards 2025, Bukti Komitmen Pemberdayaan Masyarakat

STM Raih Dua Penghargaan TOP CSR Awards 2025, Bukti Komitmen Pemberdayaan Masyarakat

12 Juni 2025
DKPP RI Putuskan Swastari HAZ Tidak Bersalah dan Merehabilitasi Namanya

DKPP RI Putuskan Swastari HAZ Tidak Bersalah dan Merehabilitasi Namanya

10 Juni 2025
Pelabuhan Calabai Buat Kesepakatan Penggunaan Jasa Pelabuhan

Pelabuhan Calabai Buat Kesepakatan Penggunaan Jasa Pelabuhan

10 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peraturan Perusahaan
  • Kontak Kami

© 2021 - insanchannel.com - Developed by Tokoweb.co

  • Home
  • Pemerintahan
  • Pembangunan
  • Ekonomi
  • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Agama
  • Pariwisata
  • Lainnya
    • Peristiwa
    • Sosial dan Budaya