DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Progres Pencocokan dan Penelitian (Coklit) oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Dompu hingga hari ke 10 telah mencapai 71 persen. Petugas juga menemukan banyak warga yang tidak sesuai antara desa domisili dengan dokumen kependudukannya.
Untuk mengurai masalah ini, KPU Kabupaten Dompu akan mendorong Dinas Dukcapil menyelesaikan masalah dokumen kependudukan sehingga hak pilih warga dapat terpenuhi. Hal itu disampaikan Kordiv Pendidikan Pemilih KPU Kabupaten Dompu, Yusuf kepada media ini, Rabu (3/7/2024) pagi. Dikatakan Yusuf, berdasarkan data hasil Coklit oleh petugas Pantarlih di hari ke 10 ditemukan ada 1.188 penduduk yang tidak sesuai antara domisili dengan dokumen kependudukannya.
Jumlah itu tersebar di Kecamatan Dompu sebanyak 77 jiwa, Kecamatan Pajo sebanyak 348 jiwa, Kecamatan Hu’u sebanyak 66 jiwa, Kempo sebanyak 158 jiwa, dan di Kecamatan Pekat sebanyak 539 jiwa. “Data ini menjelaskan bahwa di Kabupaten Dompu masih terdapat pemilih yang secara yuridis masih ber KTP desa induk, namun secara defacto berdomisili di desa pemekaran,” kata Yusuf.
KPU, lanjut Yusuf, akan menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Dinas Dukcapil dan Bawaslu Kabupaten Dompu untuk memfasilitasi pemilih agar mendapat atensi khusus dalam penyelesaikan dokumen kependudukan ini. “Ini dilakukan agar masalah kependudukan yang berdampak pada proses pemutakhiran data pemilih dapat terlaksana dengan baik, dan hak warga sebagai pemilih pada Pemilu maupun pemilihan dapat terpenuhi,” jelasnya.
Sementara dari progres Mutarlih Kabupaten Dompu sudah mencapai 71 persen. Dari data itu ditemukan ada 3.030 orang pemilih pemula. Terdiri dari laki – laki sebanyak 1.657 jiwa dan perempuan ada 1.373 jiwa.
Di sisa waktu yang masih 20 hari, Mutarlih ditargetkan tuntas melakukan Coklit secepatnya. Sehingga waktu yang tersisa untuk merapikan data dan pengunggahan data dalam sistem. Terlebih di Kabupaten Dompu masih banyak wilayah yang kesulitan sinyal telekomunikasi maupun kesibukan jaringan di server pusat, dan masih banyaknya warga yang sulit ditemui karena berada di ladang. (02ic)