MARTAPURA (KALSEL), INSANCHANNEL.COM-Nama Abah Guru Sekumpul tidak asing lagi di telinga kita. Ulama besar yang lahir pada malam Rabu, 24 Muharram 1361 H atau bertepatan dengan tanggal 11 Februari 1942 di Kampung Tunggul Irang Seberang Martapura, Kalimantan Selatan ini telah tiada untuk selama-lamanya.
Meski ulama kenamaan bernama lengkap As-Syekh H. Muhammad Zaini Abdul Ghani ini tidak lagi bersama jamaahnya, namun ia telah meninggalkan sesuatu yang berharga berupa jejak keilmuan untuk dikenang, diamalkan dan diharapkan berkah dari keilmuannya. Maka tidak heran, kunjungan para peziarah ke makam Guru Sekumpul tidak pernah sepi seakan ulama yang telah wafat pada 10 Agustus 2005 Masehi atau yang bertepatan dengan tanggal 4 Rajab 1426 Hijriyah lalu ini tetap hidup untuk menyambut tamunya yang datang dari berbagai penjuru negeri ini.
Insanchannel.com yang menyempatkan diri berkunjung ke makam Guru Sekumpul merasakan suasana seakan Guru Sekumpul masih hidup. Hal ini diperkuat dengan sambutan masyarakat setempat kepada para peziarah yang datang berkunjung untuk melihat dari dekat aura kehidupan yang sempat tertanam di tanah kelahirannya Martapura Kalimantan Selatan. “Uang di sini tidak berharga,” ujar H. Widyarko, driver Kotajas bernomor lambung 100 yang mengantar insanchannel.com usai memarkirkan mobilnya di tempat parkir di daerah Abah Guru Sekumpul, Selasa siang (20/8/2024).
Laki-laki asal Jember yang mempersunting gadis Banjar ini mengakui, Abah Guru Sekumpul adalah ulama terkenal yang tidak hanya dikenal di Nusantara tetapi terkenal di dunia. Tidak heran tambahnya, daerah Martapura ini tidak pernah sepi dari kunjungan para peziarah. “Lebih-lebih saat haul Abah Guru Sekumpul, ratusan bahkan jutaan manusia datang menghadiri haulnya,” jujurnya.
Sambutan hangat masyarakat setempat dalam memuliakan para tamu yang berziarah ke Makam Guru Sekumpul tampak dengan baik. Warga sengaja menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan tamu termasuk menyediakan halaman rumahnya untuk digunakan sebagai tempat parkir tanpa dipungut biaya sepersenpun. Tidak hanya itu, masyarakat setempat pun menyiapkan toilet dan tempat wudhu untuk para peziarah manfaatkan dengan gratis dan nyaman.
“Parkir Gratis Khusus Untuk Peziarah, Bukan Parkir Untuk Menginap”; Itulah salah satu bunyi pesan yang terpampang di salah satu areal parkir rumah penduduk setempat. Di spanduk juga termuat pesan yang mengajak para peziarah untuk tetap menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya karena kebersihan itu sebagian dari iman.
Para peziarah yang hendak menuju ke Ar-Raudhah Guru Sekumpulpun diberi petunjuk arah yang di beberapa titik rumah warga sekitar Ar-Raudhah Guru Sekumpul tersedia kran-kran air untuk mengambil wudhu. “Ini sengaja disiapin secara gratis,” tutur Widyarko saat menelusuri jalan pintas ukuran 1,5 meter yang menuju makam Abah Guru Sekumpul. Akses jalan utama menuju tempat Abah Guru juga tidak terlalu sulit lebih-lebih menggunakan jalan utama yang di kiri-kanan sudah tampak para penjual asesosis dan oleh-oleh bagi peziarah.
Sekitar pukul 14.30 Wita, insanchannel.com tiba Mushalla Ar-Raudhah Guru Sekumpul. Bangunan Mushalla Ar-Raudhah Guru Sekumpul siang itu tampak tertutup rapi sehingga para peziarah hanya bisa mengobati kerinduannya dengan memandang keindahan bangunan Mushalla atau memanfaatkan ruang tamu tetangga Mushalla yang sengaja disiapkan untuk para peziarah. Disini, para peziarah memanfaatkan waktunya untuk berdoa, berzikir dan membaca Qur’an atau membaca Surat Yasin. “Silakan, yang mau sholat dzuhur bisa naik ke atas rumah,” sapa Muhammad Arif yang akrab disapa Kiyai Sendal ini.
Laki-laki yang mengaku sebagai khadam Abah Guru Sekumpul ini tetap setia mengarahkan peziarah untuk sholat, zikir dan berdoa termasuk membimbing tamu dimana seharusnya menyimpan alas kaki. “Semoga semua hajatnya dikabulkan oleh Allah, aamiin,” ucap laki-laki yang sudah memasuki usia 70-an tahun ini seraya menyebut kasidah yang terpampang disampingnya itu merupakan adab ketika berziarah kepada wali-wali Allah. “Abah Guru juga mengajarkan itu,” ujarnya.
Berikut bacaan kasidah yang terpampang di salah satu rumah warga yang dekat dengan Mushalla Ar-Raudhah Abah Guru Sekumpul yang diarah untuk dibaca saat berziarah ke makam wali-wali Allah;
سَـــلاَمُ اللهِ يـَا سَـــادَةْ ۩ مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْـْشَاكُمْ
Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu.
عِبَـــــادَ اللهِ جِـئْنَــاكُمْ ۩ قَـصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَـاكُمْ
Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu).
تُـعِــيـْنُوْنَــــا تُـغِــــيْثُوْنَــــا۩ بـهِمَّتِكُمْ وَجَــدْوَاكُـمْ
Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini).
فَأَحْبُـوْنَـــــا وَأَعْـطُوْنَــــا ۩ عَـطَاَياكُمْ هَـــدَايَـاكُمْ
Maka cintailahlah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.
فَــــلاَ خَيَّـبْتُـمُوْا ظَـــنِّيْ ۩ فَحَــاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ
Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami).
سَــعِدْنَـــا إِذْ أَتَيْنــَاكُمْ ۩ وَفُزْنَــا حِيْنَ زُرْنَــــاكُمْ
Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu,
فَـقـُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا ۩ إِلَى الرَّحْمٰنِ مَـوْلاَكُمْ
Maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat Ar-Rahman, Tuanmu.
عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى ۩ مَـزَايـَا مِنْ مَزَايـَاكُمْ
Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.
عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَـــةْ ۩ تَـغْشَـانَا وَتَـغْشَاكُمْ
Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau.
سَــــلاَمُ اللهِ حَـيــَّــاكُـــم ۩ وَعـَيْنُ اللهِ تَـرْعَــاكُمْ
Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau.
وَصَـــــلَّى اللهُ مـَوْلاَنَـــا ۩ وَسَـــــلَّمَ مَا أَتَـيْنَـــاكُـــــمْ
Semoga Allah, Tuhan kita, senantiasa melimpahkan rahmat dan salam kepada kalian semua.
عَلَى الْمُخْـتَارِ شَـــافِعِنَــا ۩ وَمُـنْقـِذِنَـا وَإِيَّـــــاكُمْ
Kepada Sang Pilihan, pemberi syafaat kita, penyelamat kita dan kalian semua.
(ic01/bersambung..)