DOMPU, INSANCHANNEL.COM-Langkah serius elemen masyarakat dalam melakukan pencegahan terhadap penikahan anak gencar dilakukan. Kali ini datang datang organisasi muda perempuan bernama Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Dompu yang berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu.
“Tadi sekaligus sosialisasi Perda NTB tentang pencagahan perkawinan anak nomor 5 tahun 2021 yang merupakan kolaborasi fatayat NU dengan DP3A,” ungkap Endang Puji Astuti, SH, Analis Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Dompu kepada insanchannel.com usai acara sosialisasi di Ponpes Yasmin Dorebara, Kamis (21/11/2024).
Pada acara yang diikuti siswa kelas XI dan XII MA Yasmin serta tenaga pengajar pada Ponpes Yasmin Dorebara Dompu ini Endang menjelaskan tentang batas-batas usia yang diperbolehkan menikah termasuk menjelaskan penyebab terjadinya perkawinan anak dan lain-lain. “Salah satu langkah mencegah terjadinya perkawinan anak selain dari diri anak juga penguatan fungsi pengasuhan dan pengawasan dari orang tua,” ujar Endang yang juga MC kondang Kabupaten Dompu ini.
Sementara pada kesempatan sosialisasi itu Ketua Fatayat NU Kabupaten Dompu, Aisyah mengatakan, salah satu bahaya pernikahan dini adalah akan menyulitkan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting. “Anak yang nikah dini itu, rata-rata belum siap baik mental maupun ekonomi,” paparnya.
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Yasmin Dorebara Kecamatan Dompu ini, selain menyoroti tingginya angka pernikahan dini, kegiatan ini juga dijadikan ajang untuk melakukan sosialisasi penanganan kenakalan remaja. Dikatakan, akhir-akhir ini, di Kabupaten Dompu, aksi kekerasan jalanan, meningkat di Kabupaten Dompu. Terakhir, satu siswa kelas VI SMP, harus meregang nyawa, akibat menjadi korban salah sasaran perkelaian remaja.
“Sebagai generasi muda, kami dari Fatayat sangat prihatin dengan kondisi ini,” katanya seraya menambahkan, Fatayat, sebagai salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama, memiliki peranan penting, untuk menjadi garda terdepan, perbaikan mental anak. Apalagi, organisasi perempuan ini, merupakan penerus bangsa, yang akan melahirkan anak-anak dimasa depan.
Aisyah menegaskan, kepada anggota Fatayat dan seluruh generasai putri Dompu, untuk menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak. Fatayat, dalam ikut menyumbang gagasan dan pemikiran tentang perbaikan Dompu, terutama kenakalan remaja dan pernikahan dini, akan terus melakukan kolaborasi, tidak hanya kepada pemerintah, namun juga kepada orgamisasi kepemudaan lainnya. (ic01/*)