DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Tebu rakyat menjadi andalan pada musim giling tebu PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) tahun 2024. Target tebang musim giling tahun 2024 seluas 3.270 ha milik tebu mitra/rakyat. Tebu perusahaan di lahan Hak Guna Usaha (HGU) tidak sampai seribu ha.
Kepala bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Abdul Khair, S.Hut., Jumat (21/6/2024) mengungkapkan, luas tanaman tebu tahun 2024 yang bisa dipanen sekitar 3.270 ha. Tebu ini tersebar di blok timur seluas 1.650 ha dan blok barat seluas 1.620 ha. “Sementara untuk blok Inti dari lahan HGU sekitar 200 ha,” kata Abdul Khair.
Luas tanaman tebu ini diharapkan akan menghasilkan tebu sebanyak 237 ribu ton atau dengan rata – rata produksi sekitar 68 ton per ha. “Saat ini harga tebu giling Rp.500 ribu per ton. Harga ini masih sama seperti musim giling tahun 2023 lalu,” ungkapnya.
Namun harga ini mengalami kenaikan hingga Rp.60 ribu per ton dari Rp.440 ribu per ton di tahun 2022 lalu. Kenaikan harga ini mendorong petani di sekitar wilayah Pekat banyak beralih menanam tebu ketimbang komoditi lain, karena sekali tanam bisa dipanen hingga 4 kali.
PT SMS sendiri, kini lebih berharap pada tebu mitra ketimbang tebu inti di lahan HGU. Selain masih mendapat penolakan dari petani ternak dan kondisi tanah di lahan HGU yang berpasir, menyebabkan tanaman tebu susah berkembang.
Kendati sudah dipagari dengan pagar hidup dan dilapisi dengan kawat berduri serta parit, ada aja yang membobolnya, sehingga ternak bisa masuk dan memakan tanaman tebu. Kondisi ini terjadi beberapa tahun sebelumnya dan menyebabkan perusahaan merugi puluhan milyar.
Karenanya, PT SMS menjadikan kemitraan dengan petani tebu sebagai target pengembangan perusahaan kedepan. Bahkan pasokan bahan baku perusahaan ditargetkan 80 persen dari tebu mitra dan hanya 20 persen dari tebu perusahaan.
Perkirakan luas lahan yang dipanen tahun 2024 ini sekitar +/- 4000 ha di mana 3000 ha di antaranya adalah lahan Perkebunan yang berbasiskan kemitraan dengan melibatkan petani dari beberapa desa di Kecamatan Pekat. Dengan luas tersebut, diperkirakan akan menghasilkan tebu +/- 265.000 MT dan menghasilkan gula kristal putih +/- 20.000 MT.
Perusahaan bertekad pada acara Buka Giling tahun depan akan terdapat +/- 5000 ha lahan yang akan dipanen, dengan produksi tebu +/- 350.000 MT dan +/- 28.000 MT gula kristal putih.
“Misi perusahaan untuk tahun depan adalah lahan yang dipanen meningkat secara perlahan menjadi +/- 5000 ha, sehingga produksi tebu dan gula kristal putih juga ikut meningkat. Kemudian secara perlahan Dompu akan menghasilkan produksi gula kristal putih dengan jumlah yang signifikan yang akan menjadikan Dompu sebagai satu-satunya Kabupaten Sentra Produksi Gula di NTB,” kata Sentosa Setiawan.
Selain itu, perusahaan juga berharap para petani tebu, kelompok tani, dan koperasi petani tebu, semakin mandiri dalam mengelola Perkebunan tebu, semakin aktif dalam menggalang kebersamaan dalam rangka menguatkan kelembagaan kelompok tani tebu, dan semakin banyak stakeholder komoditas tebu dan gula yang terlibat dalam menyukseskan Kabupaten Dompu menjadi sentra produksi gula di NTB. (02ic/*)