DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Dompu berencana akan mempertajam penerapan Peraturan Gubernur (Pergub) NTB soal pengawasan pengiriman gabah keluar daerah. Langkah ini untuk mengantisipasi ketersediaan pangan dalam daerah sebagai dampak dari kemarau panjang.
Sekda Dompu, Gatot Gunawan PP, SKM saat memimpin rapat antisipasi kemunduran masa tanam di ruang rapat wakil Bupati, Kamis (19/10/2023). Dikatakannya, berdasarkan data realisasi tanam padi di Kabupaten Dompu periode Januari – Agustus 2023 mencapai 29.021 ha. Jika diasumsi provitas 6 ton per ha, maka didapat 174.126 ton gabah atau beras 113.182 ton jika konversinya 65 persen dari gabah. Dengan jumlah penduduk Dompu 239.781 jiwa, maka kebutuhan beras warga hanya 32.370 ton dengan kebutuhan perkapita 135 kg per kapita per tahun atau alami surplus.

Tapi harga beras di pasaran, kata Gatot, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp.10.900 per kg untuk beras medium dan Rp.12.900 per kg. Kenaikan harga ini, bila tidak dikendalikan akan berdampak pada sektor lain yang dapat menggerakkan inflasi. Masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah akan sangat merasakan dampaknya.
Kenaikan harga beras ini masih sangat terbuka kedepannya, karena musim kemarau yang relatif panjang dan diperkirakan musim hujan pada dasarian II dan III Desember 2023. Sehingga perkiraan panen raya akan berlangsung pada Maret – April 2024 mendatang.

Gatot pun meminta kepada jajarannya untuk merumuskan kebijakannya, termasuk dalam melaksanakan Pergub tahun 2023 soal pengawasan gabah keluar daerah. “Kalau berdasarkan perkiraan BMKG, kemungkinan masa tanam akan molor, sehingga pasti akan berdampak pada harga beras di pasaran,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM pada kesempatan yang sama mengatakan, berdasarkan data realisasi tanam padi selama 2023, kebutuhan beras Dompu mengalami suplus bila dibandingkan dengan kebutuhan warga. Tapi rata – rata petani memilih langsung menjual gabahnya pasca dipanen dan memilih untuk membeli beras untuk kebutuhannya. “Gabah kita ini tidak tertutup kemungkinan banyak dikirim keluar daerah,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Dompu, Ilham, SP mendorong agar dilaksanakan shalat minta hujan agar kemarau panjang tidak banyak berdampak bagi petani di Dompu. “Pemerintah daerah mungkin bisa menginisiasi untuk pelaksanaan shalat minta hujan,” katanya.
Ilham juga mengingatkan, banyak dam dan daerah irigasi di Dompu yang tidak lagi optimal fungsinya karena dipenuhi sedimentasi. Kondisi ini akan memperparah ketersediaan air bagi petani yang hendak memulai masa tanam. “Ini juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah,” ingatnya. (02ic/*)