DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang sudah mendapatkan penempatan tidak bisa mengajukan pindah atau mutasi ke tempat lain. Mereka yang pindah atau dimutasi, sama saja mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negarai (ASN).
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Drs H Rifaid, M.Pd kepada wartawan di sela upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Kabupaten Dompu di lapangan kantor Bupati Dompu, Selasa (2/5/2023) kemarin. “Sesuai PermenPANRB, P3K yang mengajukan pindah atau dimutasi dari tempat tugasnya, sama saja mengundurkan diri. Jadi, mereka tidak bisa pindah dari tempat tugasnya sesuai SK,” kata H Rifaid.

H Rifaid mengakui, ada beberapa P3K guru yang meminta ke Bupati untuk dipindah dari tempat tugas awalnya. Bahkan mereka menggunakan istilah tukar tempat mengajar dengan guru tertentu. Bupati langsung menghubungi pihaknya dan langsung diminta menjelaskan ketentuannya.
“Apalagi sistem kerja guru sekarang langsung termonitor di Dapodik. Kadang, situasi pendidikan di daerah itu lebih dulu diketahui pusat dari daerah. Sehingga yang repot nanti, bukan hanya P3K-nya, tapi kami juga bisa menjadi obyek temuan. Itu yang kita jaga,” katanya.
H Rifaid juga menjelaskan soal kondisi pendidikan daerah berdasarkan hasil assesment tahun 2021 sekitar 50an porsen sudah bisa membaca untuk siswa SD sederajat. Assesment ini dilakukan terhadap siswa SD kelas atas. Assesment ini dilakukan pasca pandemi Covid-19. Untuk hasil assesment tahun 2022 yang dilakukan pada Oktober, hingga saat ini belum diketahui hasilnya. “Hasil (assesment tahun 2021) itu, imbas juga dari pandemi Covid-19. Sekarang anak – anak sudah kembali belajar tatap muka seperti biasa, jadi pasti akan lebih baik,” yakinnya.

Keyakinan H Rifaid ini seiring dengan penerapan kurikulum Merdeka Belajar yang sudah 80an porsen sekolah menerapkannya. Belum 100 persennya penerapan kurikulum merdeka di Dompu diantaranya karena kemampuan kepala sekolah terhadap ITE yang terbatas, dan kendala operator yang didominasi tenaga honorer. “Kita tidak kehabisan akal, makanya kami jemput bola untuk mendorongnya,” jelasnya.
Hasil dari penerapan kurikulum merdeka itu, kini sekolah – sekolah memamerkan produk – produk kreasi siswa dan guru dalam implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila (P5). Bupati dan wakil Bupati pun langsung mengunjungi stand – stand yang ada di lapangan kantor Bupati usai upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023. (vin)