DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Bupati Dompu, H Kader Jaelani menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Lahir Pancasilan, Hari Kebangkitan Nasional, dan Hari Pendidikan Nasional tingkat Kabupaten Dompu di lapangan kantor Bupati Dompu, Sabtu (1/6/2024) pagi. Ia pun mengajak semua elemen untuk sama – sama berjuang melawan kebodohan dan kemiskinan di daerah, sehingga bisa mewujudkan Dompu Mandiri, Sejahtera, Unggul, dan Religius (MASHUR).
Ajakan itu ia sampaikan sebelum mengakhiri sambutan ketika menjadi inspektur upacara. “Memaknai dilaksanakannya peringatan Hari Lahir Pancasila, Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Pendidikan Nasional bukanlah dengan perayaan secara seremonial belaka. Akan tetapi harus dimaknai secara historis dan filosofis. Berjuangnya kita saat ini bukan dengan mengangkat senjata, akan tetapi perjuangan melawan kebodohan dan kemiskinan. Memajukan pola pikir generasi bangsa agar sejajar bahkan lebih dari bangsa lain,” ajak Bupati Dompu, H Kader Jaelani saat menyampaikan sambutan pada Hardiknas di lapangan kantor Bupati, Sabtu pagi.
Sebagai ASN, ia mengajak untuk mengisi pembangunan di berbagai bidang dan melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab, fokus, tulus, dan ikhlas. “Untuk itu pada kesempatan yang baik ini juga, saya mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di daerah ini untuk berpartisipasi aktif, solid bergerak dalam menyongsong masa depan Dompu yang lebih baik menuju Dompu MASHUR,” ungkapnya.
Bupati juga membacakan sambutan tertulis Mentri Pendidikan Nasional RI yang mengingatkan momentum hari pendidikan nasional 5 tahun terakhir sebagai waktu yang mengesankan. Gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan tentang tantangan dan kesempatan yang dimiliki untuk memajukan pendidikan Indonesia. “Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran,” katanya.
Mentri Pendidikan yang mencetuskan kurikulum Merdeka Belajar ini mengakui, kebijakan perubahan kurikum yang digagasnya untuk perbaikan dan kemajuan dunia pendidikan membutuhkan perjuangan. Kini anak – anak Indonesia sudah berani bermimpin ke depan, guru – guru berani mencoba hal baru karena mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.
“Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi, karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” jelasnya.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan merdeka belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. “Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan,” katanya. (02ic/*)