DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Puncak kemarau tahun 2024 menyebabkan sejumlah wilayah kekurangan air bersih, bahkan wilayah Kecamatan Pajo dikategorikan siaga kekeringan. Dampak kekeringan di Kabupaten Dompu belum sampai berimbas pada tanaman padi. Bantuan sumur bor dan pompa air dari pemerintah berhasil mencegah dampak kekeringan bagi tanaman palawija di Kabupaten Dompu.
Kesadaran petani dalam memilih komoditas tanaman juga sangat besar pengaruhnya. Petani yang menanam padi, hanya mereka yang dekat dengan saluran air irigasi atau memiliku sumber air baku untuk irigasi. Bahkan terhadap lahan yang hanya dapat diairi sesekali, tidak akan memaksakan diri menanam padi.
“Pengaturan pola tanam petani ini sudah didiskusikan lebih awal oleh petani bersama penyuluh dan petugas P3A atau penggawa air. Karena P3A ini yang lebih paham soal ketersediaan air irigasi pada lahan pertanian warga,” ungkap kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Nurhidayah, SP kemarin.
Ada beberapa jenis bibit padi pilihan petani di musim kemarau karena mampu mengurangi serangan hama burung saat berbulir. Bibit ini justru membutuhkan air lebih intens. Bibit ini yang banyak ditanam petani khususnya di sekitar so Monta dan Baka. Karena perbaikan jaringan irigasi, air hampir sepekan tidak disalurkan. Sehingga tanaman padi seperti mengering. “Padinya diserang hama blas dan kresek. Serangan hama ini masih bisa ditangani dengan penyemprotan pestisida dan pengairan,” ungkap Nurhidayah.
Kepatuhan petani dalam mengikuti instruksi petugas dalam mengatur pola tanam dan bantuan sumur dalam serta mesin air, menyebabkan petani di Kabupaten Dompu tidak sampai terkena dampak kekeringan. Karena lahan yang kekurangan air, tidak dipaksakan menanam padi. Tapi dipilih komoditas lain.
Saat ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan bekerjasama dengan Kodim 1614/Dompu, juga tengah mendistribusikan bantuan mesin air. Bantuan mesin ini diperuntukan bagi kelompok tani yang menanam padi dan memiliki potensi air untuk ditarik menggunakan mesin pompa.
Bantuan dari pemerintah pusat ini berhasil diperjuangkan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu melalui PCPL pada program aspirasi anggota DPR RI, dan Kementrian Pertanian RI. Dalam pendistribusiannya, penyuluh pertanian bersama Babinsa harus bisa memastikan kebenaran data penerima dan menghindari keributan di lapangan. “Alhamdulillah sejauh ini berjalan aman dan lancar,” ungkap Nurhidayah. (02ic/*)