DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Warga Desa Kampasimeci Kecamatan Manggelewa mengalami keracunan setelah menkonsumsi nasi bungkus dari hajatan ulang tahun warga setempat, Minggu (5/3/2023) sore. Sebanyak 35 orang warga dari 42 bungkus nasi yang dikonsumsi pada acara ulangtahun, warga mulai mengeluhkan kondisi sakit dan mual hingga dilarikan ke Puskesmas dan RS Pratama pada Minggu malam hingga Senin (6/3/2023) siang.
Korban keracunan makanan ini sebagian dirawat di RS Pratama sebanyak 8 orang, 8 orang lainnya dirawat di Puskesmas Soriutu, 1 orang dirawat di Pustu Nusa Jaya, dan 18 orang dirawat mandiri di rumahnya. Para korban mengeluhkan gejala mual, muntah, pusing dan diare.
Hj Maria Ulfah, SST, M.Kes kepala bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Selasa (7/3/2023) kemarin, memastikan, para warga ini keracunan makanan nasi bungkus yang disiapkan warga Kampasimeci pada acara ulangtahun anaknya, Minggu sore. Namun pihaknya belum bisa memastikan kandungan apa yang menyebabkan warga keracunan dari nasi bungkus tersebut. “Karena tidak ada yang tersisa makananya,” katanya.
Kendati demikian, Hj Maria Ulfah mengaku, pihaknya langsung menurunkan tim KIE untuk menelusuri sumber penyebab keracunan dan menemukan warga korban keracunan yang belum tertangani. Sehingga tidak ada warga yang menjadi korban jiwa, karena cepat ditangani. “Kita berharap tidak sampai ada korban jiwa,” katanya.
Direktur RS Pratama, dr Hj Laela Soraya yang dihubungi terkait warga Kampasimeci yang keracunan makanan ini mengakui, pihaknya masih merawat korban yang keracunan makanan pada acara ulangtahun warga. Di RS Pratama ada 7 orang yang dirawat intensif dan kondisinya terus membaik. “Satu orang masih tahap observasi di ruang IGD,” katanya.
Tim surveiland Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu juga melakukan pendalaman terkait kasus keracunan di Kampasimeci Kecamatan Manggelewa, Senin (6/3) siang. Tim tidak menemukan adanya bekas dan sisa makanan untuk diuji atas keracunan makanan ini. Tapi sejauh ini, warga yang mengeluhkan sakit langsung ditangani tim medis, sehingga tidak sampai parah. “Kita masih observasi kondisi pasien sampai Rabu (8/3) ini,” ungkap Hj Maria Ulfah. (vin)