DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Kabupaten Dompu menjadi salah satu daerah yang ikut dalam Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka) dan mengadakan pelatihan literasi matematika bagi guru – guru SD/MI se Kabupaten Dompu. Kegiatan dari kolaborasi Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Kodim 1614/Dompu bersama Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas (Pengicer) ini mengajarkan pembelajaran matematika yang bernalar, kontekstual, sederhana, dan mendasar.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Dompu, H Kader Jaelani di aula pendopo Bupati Sabtu (20/01/2024) pagi dan dihadiri juga oleh Danrem 162/WB, Brigjen TNI AD Agus Bhakti, SIP., MIP., Staf Ahli Wakil Presiden RI, Dr R Gatot Priyo Utomo, ST., MTI., Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan, ST., MT dan anggota Forkopimda Kabupaten Dompu.
H Kader Jaelani dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan pelatihan tadris matematika bagi para guru SD/MI dan akan menjadi bekal dalam menumbuhkan kemampuan generasi muda yaitu di sekolah – sekolah memiliki kemampuan dalam menguasai dan menerapkan ilmu matematika di kehidupannya sehari – hari.
“Kegiatan ini tentu akan menambah motivasi bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan guna menguasai dan menerapkan ilmu matematika melalui pembelajaran oleh para guru yang terlatih dan memiliki kemampuan teknis dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu matematika,” katanya.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Drs H Rifaid, M.Pd pada kesemaptan yang sama menyampaikan, pelatihan literasi numerasi ini sangat penting untuk mewujudkan generasi emas Indonesia. “Pelatihan ini sangat penting untuk membangun dan mewujudkan generasi emas Indonesia di masa depan. Pendekatan konkret berdasarkan pengalaman siswa sehari-hari akan sangat membantu siswa mengembangkan nalarnya,” jelasnya.
Guru-guru di Dompu diharapkan dapat memperkuat kompetensi literasi numerasinya. “Setelah pelatihan ini, guru-guru diharapkan dapat menularkan ilmu yang didapat melalui pelatihan ini kepada teman-teman guru lainnya,” harapnya.
Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas, Heru B. Arifin memberikan apresiasinya kepada para guru peserta pelatihan dan diharapkan menjadi duta baru Gernas Tastaka, sehingga pembelajaran literasi matematika bernalar kontekstual bisa diterapkan di kelas-kelas pembelajaran.
Banyak pembelajaran matematika di kelas – kelas tidak mencerminkan pembelajaran matematika. Akibatnya, kompetensi matematika siswa Indonesia selalu berada di level terendah dari berbagai survei yang dilakukan organisasi kerjasama pembangunan ekonomi OECD (Organisatikn for Economic Co-operation and Development).
“Gernas Tastaka membangun standar proses bermatematika dengan indikator yaitu penalaran dan pembuktian, koneksi, representasi, komunikasi, pemecahan masalah. Plus pendekatan konkret gambar abstrak. Di kelas matematika harus terjadi proses bermatematika tersebut,” katanya. (02ic/*)