KOTA BIMA, INSANCHANNEL.COM– Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, MM memberikan apresiasi yang tinggi atas perhatian pemerintahan Kota Bima terhadap eksistensi, peran dan fungsi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima dengan mengucurkan dana tidak kecil untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
“Kalau propinsi bisa memberikan seperti apa yang dilakukan Walikota Bima insya Allah MUI akan bisa memberikan kontribusi yang besar untuk umat di NTB,” ujar Prof. H. Syaiful Muslim, MM, Ketua MUI NTB pada Pembukaan Rakerda ke-12 MUI NTB di Hotel Mutmainnah Kota Bima, Selasa (18/7/2023).
Langkah positif yang dilakukan pemerintah Kota Bima ini lanjut Syaiful, Walikota Bima telah memberikan inspirasi bagaimana pendanaan untuk MUI. “Propinsi seharusnya mendapatkan anggaran sepuluh kali lipat dibandingkan Kota Bima, tapi justeru anggaran kita dibawah Kota Bima,” sentil mantan Kakanwil Kemenag NTB ini.
Mantan Rektor IAIN Mataram ini menandaskan, program yang ada tidak mungkin bisa laksanakan dengan baik apabila tidak diikuti dengan dukungan dana yang baik. Tugas MUI itu katanya, bukan mencari tetapi anggaran MUI itu ditentukan oleh pemerintah daerah. “Kita bersyukur Walikota telah memberikan suportnya, moga-moga Walikota juga bisa sampaikan kepada bupati dan walikota lain di NTB ini,” harapnya di depan seluruh ketua, sekretaris dan bendahara MUI kabupaten se-NTB.
Dalam menjalankan tugasnya seperti mengeluarkan fatwa katanya, tanggungjawabnya dunia dan akhirat. “Tidak mungkin kita lakukan sesuatu diluar ketentuan,” paparnya seraya menambahkan, maka setiap langkah MUI itu berlandaskan Al-Qur’an Hadis, Ijma, Qiyas dan lain-lain.
Tugas MUI katanya, sama dengan gubernur dan walikota. Yang berbeda terletak ikhtiar membentengi aqidah, mental dan akhlak setiap umat. Sehingga ketika berbicara tentang pendanaan untuk operasional organisasi ini, pihaknya tidak berdaya menekan siapapun. “Namun Walikota Bima sudah memberikan contoh dan kita tidak berdaya untuk menekan,” jujurnya seraya mengatakan, permasalahan MUI selama ini adalah persoalan pendanaan.

Mantan Kakanwil Kemenag. NTB ini berharap. moga inspirasi ini dapat dikominukasikan dengan pemerintah daerah lain di NTB. Untuk itu ia menyampaikan terima kasih kepada Walikota termasuk kesediaannya menjadikan Kota Bima sebagai tempat untuk rakerda. “Moga Lutfi bisa melanjutkan kepemimpinannya,” ujarnya berharap.
Sementara itu Walikota Bima, H.Muhammad Lutfi, SE pada pembukaan Rakerda MUI NTB ke-12 ini menyambut gembira atas kepercayaan MUI NTB yang menjadikan Kota Bima sebagai tempat tempat rakerda MUI NTB sekaligus sebagai tempat untuk mengambil keputusan bagi persoalan umat yang ada di NTB. Untuk itu ia mendukung kegiatan ini secara maksimal “Kalau ada yang kurang kita akan tambah,” ungkap Lutfi.
Mantan anggota DPR RI ini merasa bersyukur berada ditengah-tengah ulama dan orang-orang sholeh. Untuk itu kerjasama antara umara dan umara katanya, harus tetap dijaga. Maka salah satu langkah penting yang diambil di daerah ini bahwa setiap jumatan diseragamkan isi khutbah jumatan sebagai langkah untuk meningkatkan ukhuwwah islamiyah dan ukhuwwah wathaniah serta ukhwwah basyariah dengan tetap menghormati perbedaan yang ada di tengah umat. Peran ulama katanya, bukan saja bagaimana menekankan ukhywwag Islamiyah dan wathaniyah saja tetapi juga mengemban Ukhuwwah basyariyah. “Ini tidak mudah,” tuturnya.
Ia mengakui, pemerintah tidak mungkin dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya tanpa peran ulama. “APBD Kota Bima ini kecil tapi saya percaya diri membangun kota ini,” jujurnya seraya mengakui, pekerjaan berat yang dihadapi saat ini adalah bagaimana membangun IAIN Bima. Namun ia mengakui, pasti Allah akan mempermudah dengan rasa percaya diri ini sehingga dalam menanggulangi persoalan bantuan banjirpun teratasi dengan baik.
Kesempatan yang sama Ketua MUI Kota Bima, TGH. Abidin H. Idris, S.Pd.I pada pembukaan rakerda mengungkapkan, persoalan penyakit masyarakat harus dilakukan dengan terus menerus baik dengan turun langsung ke sekolah-sekolah maupun masjid dan mushalla untuk melakukan pembinaan. Dan untuk mendukung kegiatan dan operasional katanya, MUI Kota Bima mendapatkan kucuran dana bantuan dari pemerintahan kota Bima sebesar Rp. 500 juta tiap tahun. Untuk itu ia mengajak jajaran MUI di NTB untuk membangun komunikasi yang intens dengan pemerintah. “MUI dan pemerintah perlu ada komunikasi yang lancar,” paparnya.
Dengan rakerda ini diharapkan, akan melahirkan pesan atau rekomendasi MUI daerah baik dari segi pengembangan institusi maupun perkembangan sosial keagamaan dalam rangka peningkatan fungsi dan perannya sebagai warasatul anbiya, mufti, pembimbing dan pelayanan umat, penegak amar makruf nahi munkar, pelopor gerakan tajdid, islah al-ummah dan qiyadah al-ummah.
Ketua Panitia Rakerda, Drs. Mahmud HM Said, SH ketika memberikan laporannya mengemukakan, Walikota sudah banyak memberikan kontribusi tidak sedikit kepada MUI Kota Bima antara lain telah diserahkan satu kantor sekretariat Majelis Ulama Indonesia Kota Bima dan juga sebuah kendaraan dinas. “Untuk itu kita doakan semoga kepemimpinan Kota Bima ke depan dapat dilanjutkan,” tandas pria yang akan terjun ke dunia politik di pemilu 2024 mendatang seraya menyebut menyebutkan, jumlah peserta rakerda MUI NTB ke-12 ini banyak 62 orang terdiri dari MUI Kota Bima 26 orang, MUI propinsi 9 orang dan MUI kabupaten/kota lain sebanyak 27 orang. (nas)