KOTA BIMA, INSANCHANNEL.COM – PT Sumbawa Timur Mining (STM) menggelar pelatihan keterampilan mediasi bagi anggota Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Hu’u. Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Marina Inn Kota Bima pada 13 – 15 Januari 2023 ini menjadi tambahan pemahaman soal penyelesaian sengketa yang lebih baik, cepat dan lebih efisien.
Hadir sebagai peserta Kapolsek Hu’u, Sekretaris Camat Hu’u, Kepala Desa se-Kecamatan Hu’u, dan tokoh adat Hu’u serta tim dari Community Development (Comdev), Community Relations (Comrel), dan tim Government Relations PT STM.
Pelatihan yang bekerjasama dengan Pusat Mediasi Nasional (PMN) dengan narasumber Hyang I Mihardja, SH, MBA., Ahmad Fahmi Sahab, dan Raymond Lee ini diikuti cukup antusias oleh peserta. Selain teori, peserta langsung dipraktikkan cara penyelesaian sengketa yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PT STM, Hendra Sebayang pada hari pertama pelatihan mengatakan, pelatihan keterampilan mediasi ini sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas dalam berkomunikasi dan mediasi. Karena di lingkungan kerja dan masyarakat, tidak lepas dari masalah. “Mereduksi permasalahan yang terjadi dibutuhkan komunikasi dan ini menjadi tantangan untuk menyelesaikan,” katanya.
Pada pelatihan ini tentu diberikan teknik dalam berkomunikasi dan mediasi untuk penyelesaian sengketa yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien. “Ketika kita tidak tau ilmunya, bagaimana teknik agar kita tidak terlihat tidak bisa, juga ada caranya,” ungkapnya.
Kesempatan ini diharapkan dapat memberi manfaat yang besar bagi Camat, Kapolsek, para Kepala Desa, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan pemahaman. Sehingga dapat dipraktikan pada lingkungan dan masyarakatnya. “Kita tetap berkomitmen pada Ta cua meci angi, ta kamaju sama mena.
Tahun 2023 ini tentu akan semakin banyak tantangan, baik di lingkungan kerja maupun pada lingkungan masyarakat dan ini membutuhkan kemampuan untuk penyelesaiannya,” katanya.
Musyawaludin dari Comrel PT STM pada penutupan kegiatan pelatihan menyampaikan, apresiasinya kepada peserta yang cukup antusias mengikuti pelatihan selama 3 hari. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman dan ilmu yang terbaik dalam melakukan mediasi. “Kami bukan mengabaikan kemampuan bapak – bapak dalam penyelesaian konflik, tapi pelatihan ini untuk memberikan tambahan ilmu dan pengalaman sebagai mediator,” katanya.
Ia pun memastikan, catatan perbaikan yang disampaikan para peserta akan menjadi masukan kedepan. Untuk kelanjutan kegiatan pelatihan, kedepan akan ada kesinambungan pelatihan dengan topik yang yang berbeda atau memperkuat proses mediasi.
Sebelumnya, Kapolsek Hu’u, Ipda Sumaharto yang ikut menjadi peserta pelatihan menyampaikan apresiasinya pada PT STM yang telah mengadakan pelatihan bagi anggota Muspika dan Kepala Desa se- Kecamatan Hu’u untuk keahlian dalam memediasi persoalan.
“Seperti yang saya sampaikan, hadirnya PT STM ini menjadi salah satu sumber penyumbang potensi konflik di Kecamatan Huu. Dengan adanya training semacam ini, sebuah langkah maju yang luar biasa, semoga setelah kegiatan ini mendapatkan pelajaran yang positif untuk kemudian diimplementasikan di tengah kegiatan kita ketika menghadapi konflik ataupun keributan – keributan yang sering terjadi di Kecamatan Hu’u,” kata Sumaharto.
Kepala Desa Daha, Fadlin juga menyampaikan apresiasinya, karena dengan kegiatan pelatihan ini pihaknya mendapatkan pemahaman lebih soal cara dan teknik mediasi dari para narasumber. “Kaitan kegiatan ini, harus ada tindaklanjutnya. Kita melaksanakan kegiatan, habis ini pulang habis. Tentu sekali, harus ada tindaklanjut dari kegiatan tersebut,” harapnya.
Ketua lembaga adat Hu’u, A Malik mengaku, ilmu yang didapat sangat bermanfaat. Ilmu ini jarang bisa didapat, terlebih wilayah Kecamatan Hu’u kini menjadi daerah rawan konflik dan banyak kasus terjadi. Pihaknya diberikan pemahaman cara menyelesaikan konflik di tengah masyarakat, baik antara masyarakat maupun dengan perusahaan. (vin)