DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Padi organik milik Yasin warga Desa Daha, binaan PT Sumbawa Timur Mining (STM) dipanen bersama pada Jumat (24/2/2023) pagi. Hasil panennya mencapai 8 ton per-ha. Padi sehat dan lezat untuk dikonsumsi ini kian banyak dibudidaya di wilayah Kecamatan Hu’u yang merupakan hasil binaan PT STM melalui konsultan pendamping yang ditunjuk.
Kegiatan panen bersama ini dihadiri Camat Hu’u, Iswan, SKM bersama kepala Desa se-Kecamatan Hu’u, Kepala UPTD Hu’u, Hendro dan sejumlah pejabat lainnya. Dari manajemen PT STM, ikut hadir Kepala Teknik Tambang (KTT), Hendra Sebayang dan jajaran manajemen lainnya.
KTT PT STM, Hendra Sebayang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para petani organik binaan PT STM yang telah mendukung program perusahaan. Ia pun berharap kepada seluruh pihak, terutama jajaran pemerintahan tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten agar mendukung program pengembangan kualitas komunitas di dalam masyarakat sekitar Kecamatan Hu’u menjadi lebih baik. “Tanpa umpan balik, saran, kritik dan nasehat dari semua pihak, tentu kegiatan kami di PT STM tidak akan berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Hendra juga mengharapkan masukan dan saran bila ada kegiatan yang perlu dikembangkan bersama untuk menghasilkan sebuah kualitas, bukan hanya kualitas untuk padi, tapi juga kualitas budaya manusianya.
Camat Hu’u, Iswan, SKM pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya pada kegiatan budidaya tanaman pertanian organik hasil binaan PT STM. Namun hasil ini harus dapat dikembangkan ke lebih banyak masyarakat sebagai konsumen maupun bagi produsen. Karena budidaya tanaman organik ini lebih sehat dan dapat mengatasi berbagai kendala yang dihadapi petani selama ini, seperti keterbatasan pupuk kimia subsidi yang diperuntukkan untuk menjaga keseimbangan unsur hara pada tanah. “Ini hal yang luar biasa. Ini dijadikan pilot project. Ketika melihat hasil yang sukses, masyarakat petani akan termotivasi untuk menanam produk pertanian yang lebih sehat,” kata Iswan.
Kepala UPTD Pertanian Kecampatan Hu’u, Ir Hendro Susanto, mengapresiasi program tanaman organik yang dilaksanakan petani binaan PT STM. Koordinasi dan kolaborasi dengan dinas terkait yang telah terjalin diharapkan dapat dijaga dan dipertahankan, agar program pertanian dapat saling mengisi. Produk-produk pertanian ini juga diharapkan memiliki lisensi sendiri, sehingga pemasarannya lebih mudah. “Semoga kedepan semakin ditingkatkan kolaborasinya. Mudah-mudahan dengan sentuhan PT STM yang diwakili oleh lembaga (konsultan) yang ditunjuk akan lebih berkembang lagi,” katanya.
Hasil produksi padi organik binaan PT STM pada tahap uji coba ini sebanyak 8 ton per-ha. Ini dikarenakan oleh pemberian pupuk organik yang belum maksimal dan pemeliharaan yang belum intensif. Hasil ini masih bisa dimaksimalkan, yaitu dapat menghasilkan padi mencapai 9 ton lebih per-ha.
Untuk pembuatan lisensi produk pertanian organik, saat ini sedang dalam proses. Diharapkan sebelum akhir tahun, lisensinya dapat segera rampung. Tetapi sejauh ini, proses pemasaran produk organik telah berjalan baik dengan memaksimalkan komunitas organik di Kecamatan Hu’u, Jaringan Insan Organik Sejahtera (JIOS). Karena di Kecamatan Hu’u di hampir semua desa sudah ada petani organiknya. Ada yang budidaya tanaman hortikultura, padi, tanaman obat-obatan dan lainnya. (vin)