Perilaku merokok sering kali dimulai pada usia remaja, di mana pada usia tersebut individu sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Faktor teman sebaya menjadi hal yang paling berpengaruh terhadap perilaku merokok, seseorang biasanya mempertahankan perilaku tersebut ketika berada dilingkungan sekolah maupun perguruan tinggi, selain itu prestasi akademik yang lemah dan rendahnya dukungan orang tua terhadap anak juga dapat menjadi faktor pendorong bagi remaja untuk menjadi perokok tetap. Anak dari orang tua yang merokok juga memiliki kemungkinan besar akan meniru orang tuanya menjadi perokok.
Nikotin merupakan zat aktif yang terdapat pada rokok yang mampu memberikan efek menenangkan dan mengurangi rasa sakit pada penggunanya, zat aktif yang terdapat pada rokok menjadi stimulan yang dapat meningkatkan energi dan kewaspadaan serta memberikan pengaruh yang menyenangkan bagi para perokok. Hal inilah yang mendorong seseorang untuk terus merokok sehingga dapat mengakibatkan kecanduan.
Gejala Psikologi
Kebiasaan yang dilakukan oleh individu lambat laun akan menjadi perilaku yang menetap yang sulit diubah, dan berdampak bagi kehidupan di masa depan. Perilaku merokok yang sulit dikontrol akan menyebabkan gangguan psikologi bagi para penggunanya. Gangguan terkait tembakau (Tobacco-Related Disorders) merupakan salah satu gangguan psikologi yang menjadi bagian dari gangguan penyalahgunaan zat (Substance-Related Disorders). Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), penggunaan zat dianggap bermasalah ketika seseorang menunjukkan perilaku dan gejala yang mal adaptif, diantaranya :
- Munculnya perilaku yang diluar kendali, seperti lebih sering merokok dari pada biasanya
- Adanya keinginan untuk berhenti namun tidak berhasil
- Memiliki masalah fisik atau psikologis yang disebabkan oleh merokok
- Banyak waktu yang digunakan untuk merokok
- Memiliki masalah sosial yang disebabkan atau diperparah oleh perilaku merokok
- Penggunaan berulang dalam berbagai situasi yang secara fisik berbahaya, misalnya merokok ditempat tidur
- Terus menerus menggunakannya meskipun menyadari adanya masalah fisik atau psikologi yang disebabkan oleh perilaku merokok.
Dampak dari perilaku merokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, seperti rentan mengalami penyakit paru yang disebabkan oleh paparan asap rokok terutama bagi penderita asma dan penyakit paru kronik, beresiko terkena penyakit jantung serta kanker. Perilaku merokok sering sekali menjadi hal yang sangat meresahkan dikalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan orang-orang yang berada disekitar perokok juga bisa merasakan dampak dari asap rokok, di mana bahaya asap rokok tersebut juga beresiko bagi para non perokok atau perokok pasif yang ikut menghirup asapnya. (*)