DOMPU, INSANCHANNEL.COM – PT Sumbawa Timur Mining (STM) mendonasikan 45 ribu butir telur ayam bagi penderita stunting di Kabupaten Dompu. Donasi ini dalam rangka mendukung pemerintah daerah (Pemda), menekan kasus stunting di Kabupaten Dompu.
Donasi telur ayam ini diserahkan secara simbolis oleh Ulya Defretes, manajer hubungan masyarakat STM kepada Bupati Dompu, H Kader Jaelani yang didampingi wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan, ST, MT usai upacara bendera dalam rangka peringatan HUT NTB ke-65 di lapangan kantor Bupati Dompu, Kamis (21/12/2023).
Cindy Elza, Principal Communication STM menyampaikan, penyerahan donasi 45 ribu butir telur ayam kepada Pemda Kabupaten Dompu dari STM ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kondisi kesehatan masyarakat sekitar. Ini juga sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat Provinsi NTB yang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65.
Terlebih kasus stunting masih ditemukan di Kabupaten Dompu dan Provinsi NTB umumnya. Kasus stunting berdampak negatif bagi tumbuh kembang generasi di masa depan. “Donasi telur ini bagian dari ikut memeriahkan HUT NTB ke 65. Kita berharap, donasi ini dapat membantu memacu tumbuh kembang anak penderita stunting menjadi generasi yang sehat dan kuat,” ungkap Cindy di kantor Bupati Dompu usai penyerahan donasi.
Bupati Dompu, H Kader Jaelani menyampaikan apresiasi dan ungkapan rasa terimakasihnya kepada manajemen STM yang ikut memikirkan kondisi kesehatan masyarakat Dompu. Bantuan telur dalam rangka ikut menekan kasus stunting ini akan disalurkan kepada penerima manfaat. “Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi penderita stunting,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil pengukuran dan pencatatan pada Agustus 2023 melalui e-PPGBM, angka prevalensi stunting Kabupaten Dompu sebanyak 10,89 persen atau sekitar 2.276 balita dari 20.901 balita yang diukur. Target Pemda Kabupaten Dompu di tahun 2024, angka prevalensi stunting 6 – 7 persen.
Sementara jumlah keluarga beresiko hasil pendataan keluarga tahun 2022 sebanyak 14.621. Jumlah ini terdiri dari kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk intervensi ke balita stunting dan keluraga beresiko stunting. Seperti pemenuhan 9 layanan intervensi spesifik yaitu PMT ibu hamil KEK, bumil konsumsi TTD 90 tablet, TTD Rematri, bayi kurang dari 6 bulan ASI ekslusif, anak usia 6-23 bulan mendapat MP-ASI, valita gizi buruk ditata laksana, balita pantau tumbuh kembang, balita kurus mendapatkan PMT, dan balita imunisasi dasar lengkap. (02ic)