DOMPU, INSANCHANNEL.COM – PT Sumbawa Timur Mining (STM) pemilik kontrak karya (KK) generasi ketujuh kegiatan eksplorasi mineral di wilayah Hu’u menggelar pelatihan jurnalistik bagi wartawan Dompu. Kegiatan yang menghadirkan Aat Surya Safaat, wartawan senior KBN Antara dan asesor Uji Kompetensi Wartawan Dewan Pers sebagai salah satu pemateri ini memberi penyegaran pengetahuan jurnalistik bagi peserta.

Bekerjasama dengan KBN Antara, pelatihan sehari di Laberka Restaurant Dompu pada Selasa (7/11/2023) ini, peserta juga diingatkan kembali terkait teknik wawancara dan reportase, penulisan berita di era digital, teknik reportase, teknik reportase atau peliputan berita, teknik penulisan in-depth news writing atau berita mendalam oleh Aat Surya Safaat.
H Syukur, wakil Ketua PWI NTB yang juga sebagai pemateri, mengingatkan terkait Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Sebelas pasal dan penafsirannya juga dibahas satu per satu. KEJ ini menjadi pedoman jurnalis dalam melakukan tugas jurnalistik secara profesional.

Peserta juga diingatkan terkait materi fotografi jurnalistik dan dasar – dasarnya untuk mendapatkan gambar bernilai berita. Termasuk penggunaan kamera Handphone (HP). Karena gambar memiliki peran strategis dalam sebuah pemberitaan. Materi ini disampaikan Ivan Mardiansyah dari wartawan foto Lombok Post.
Principal Communication PT STM, Cindy Elza mengatakan, pelatihan jurnalis Dompu ini merupakan usulan hasil studi media mapping oleh konsultan PT STM tahun 2022 lalu. Para jurnalis berharap adanya penyegaran pemahaman jurnalistik dan bukan untuk menggurui. “Kita berharap kegiatan ini menjadi penyegaran ilmu jurnalistik bagi teman – teman semua,” kata Cindy Elza.

Ia pun menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan semangat interaksi peserta selama kegiatan pelatihan. Harapan agar kegiatan pelatihan ini ada keberlanjutan akan dipertimbangkan untuk masa mendatang. “Apa yang menjadi harapan dan masukan, akan menjadi bahan pertimbangan di masa mendatang,” katanya.
Kegiatan pelatihan ini mendapat apresiasi dari PWI NTB yang diwakili H Syukur. Dikatakannya, upgrad ilmu harus selalu dilakukan. Apalagi bagi jurnalis dengan perkembangan teknologi dan informasi yang ada. “Kalau terus mengandalkan ilmu lama, ketinggalan zaman kita. Makanya harus terus diupgrade pengetahuan jurnalis agar bisa mengikuti perkembangan zaman,” kata H Syukur. (02/ic)