DOMPU, INSANCHANNEL.COM – PT Sumbawa Timur Mining (STM) memiliki komitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar area aktifitasnya. Penuntasan buta aksara bagi warga sekitar menjadi perhatian perusahaan untuk dituntaskan. Tahun 2023 ini, STM kembali menjalankan program keaksaraan dasar pada 160 warga belajar se Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, NTB.
PKBM Istana Angin Laut Hu’u kembali dipercaya sebagai pelaksana program keaksaraan dasar tahun 2023 dari STM, setelah berhasil melaksanakan program yang sama di tahun 2022 kepada 70 orang warga belajar di Desa Marada Kecamatan Hu’u. Mengawali pelaksanaan program tahun 2023 ini, 16 orang tutor kembali disegerkan pemahamannya tentang metode Aku Cepat Membaca (ACM) di Aula SKMN 1 Hu’u, Minggu (3/12/2023).

Metode ACM difokuskan agar warga belajar bisa membaca dan menulis dengan cepat.Cocok untuk semua usia, termasuk mereka yang lanjut usia. Program keaksaraan dasar tahun 2023 ini, warga belajar di akhir program akan mendapatkan sertifikat Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dompu. 160 orang warga belajar akan didaftarkan pada Dinas, dan di akhir program harus tuntas bisa Membaca, Menulis, dan Berhitung dengan 30 kali pertemuan.
Ulya Defretes, Manajer Community Relations (Comrel) STM pada pengayaan tutor program keaksaraan dasar tahun 2023 mengungkapkan komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat di sekitar area aktifitas. Program keaksaraan dasar kembali dilaksanakan karena masih banyak warga Hu’u buta aksara. Tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung, beresiko ditipu orang.

Seiring perkembangan aktifitas perusahaan, maka mobilitas penduduk di Hu’u akan semakin tinggi dan akan semakin banyak berinteraksi dengan warga sekitar. Warga sekitar diharapkan dapat merasakan dampaknya, sehingga mulai dari sekarang harus disiapkan. “Kalaupun tidak terlibat langsung, mereka bisa mensuport dengan berdagang dan memenuhi kebutuhan karyawan. Untuk mendukung itu, harus bisa membaca, menulis dan berhitung agar tidak mudah ditipu,” katanya.
Para tutor, lanjut Ulya Defretes, memiliki peran strategis dalam mensukseskan program ini. Apalagi warga belajar merupakan orang dewasa yang memiliki keterbatasan kemampuan dan ingatan. Tapi dengan terus diasah dengan metode ACM, warga belajar diyakini akan bisa membaca, menulis, dan berhitung di akhir program.
“Kita berharap kepada para tutor, tidak hanya menjadikan program ini untuk menyelesaikan kewajiban. Tapi harus diniatkan sebagai pengabdian, terlebih warga belajar ini merupakan saudara kita semua dan kita berkewajiban untuk menjadikan mereka bisa. Itu merupakan pekerjaan yang mulia,” ingat Ulya Defretes.

Ketua PKBM Istana Angin Laut Hu’u, Nurhasanah, S.Pd menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan STM untuk kembali melaksanakan program keaksaraan dasar tahun 2023. Jika tahun 2022 lalu, program dilakukan terhadap 70 orang warga Desa Marada, tahun 2023 ini diperluas untuk 160 orang warga Kecamatan Hu’u. Setiap desa ada 2 kelompok belajar dan masing – masing kelompok belajar terdiri dari 10 orang.
“Kita optimis bisa menuntaskan program ini dengan tutor yang ada. Mereka sudah berpengalaman. Sekarang kita asah kembali kemampuannya, karena sebelumnya mereka sudah diajarkan metode ACM ini,” ungkapnya.
Penyegaran kembali metode ACM ini melibatkan tutor yang juga guru SMKN 1 Hu’u, Lili Asmawati, SP., M.Sc dan Sa’ati, S.Pd sekretasi PKBM Istana Angin Laut yang juga guru pada SDN 1 Hu’u yang menjadi guru penggerak Dompu. Hadir juga koordinator program keaksaraan dasar, Irwansyah, S.Pd. Sementara Ulya Defretes juga didampingi timnya. (02ic)