DOMPU, INSANCHANNEL.COM – PT Sumbawa Timur Mining (STM) menyelesaikan program keaksaraan dasar pada 16 kelompok dengan 148 warga belajar. Kelompok yang didominasi ibu – ibu ini tersebar di 8 desa se Kecamatan Hu’u dan berhasil menyelesaikan program keaksaraan dasar, sehingga dinyatakan lulus.
Warga belajar inipun diserahkan sertifikat Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu. Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan, ST, MT hadir langsung menyerahkan sertifikat SUKMA bersama Presiden Direktur (Presdir) STM, Bede Evans dan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Drs H Rifaid, M.Pd di gedung Serbaguna Desa Marada, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Sabtu (9/3/2024).
Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada STM atas kontribusinya dalam menuntaskan buta aksara di Kabupaten Dompu, khususnya wilayah Kecamatan Hu’u yang berada di sekitar area aktivitasnya. Program pemberdayaan masyarakat ini diharapkan ada keberlanjutan, sehingga warga belajar tidak kembali lupa dan diperluas jangkauannya.
“Dengan demikian, kedepan tidak ada lagi warga yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. Itu semua menjadi modal ilmu pengetahuan yang harus terus diasah,” katanya.
Kontribusi STM dalam program pemberdayaan masyarakat (PPM) tidak hanya pada bidang pendidikan, tapi juga bidang – bidang lainnya. Belum lama ini, STM juga ikut memberikan perhatian pada penanganan stunting melalui bantuan 45 ribu butir telur, paket bantuan untuk penanganan bencana alam, dan berbagai program lainnya.
“Ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi yang baik antara perusahaan dengan pemerintah daerah yang harus terus dijaga kedepan, sehingga programnya bisa tepat sasaran dan tidak tumpang tindih,” harapnya.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Drs H Rifaid, M.Pd menyampaikan apresiasinya kepada STM yang peduli pada pendidikan. Penuntasan buta aksara merupakan kewajiban pemerintah. Tapi keterbatasan anggaran, sebagian dari warga ini dibantu STM untuk dibina sehingga bisa membaca, menulis, dan berhitung. “Sehingga diberikan sertifikat SUKMA. Tapi setelah ini, jangan berhenti belajar, nanti bisa lupa lagi,” ingatnya.
H Rifaid mengaku, masih banyak warga Kabupaten Dompu yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung. Untuk mewujudkan Kabupaten Dompu yang maju, mandiri dan sejahtera (Mashur), dibutuhkan kolaborasi bersama mengentaskan buta aksara. Apalagi sebagian besar warga buta aksara dari kalangan ibu – ibu. Di lingkungan keluarga, ibu memiliki peran strategis bagi tumbuh kembang anak. “Bisa membaca, menulis, dan berhitung itu penting. Karena itu pintu bagi ilmu pengetahuan. Kalau bisa membaca, menulis, dan berhitung, tidak mudah dibohongi orang,” katanya.
Presdir STM, Bede Evans pada kesempatan yang sama menyampaikan komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar. Komitmen itu diwujudkan dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat STM selama ini. Untuk program keaksaraan dasar sudah mulai dijalankan sejak 2017 lalu. “Sudah lebih dari 600 orang warga belajar terlibat dalam program keaksaraan dasar di Kecamatan Hu’u sejak 2017,” katanya.
Ia pun merasa bangga, program keaksaraan dasar yang dijalankan perusahaan diakui pemerintah melalui penyerahan sertifikat SUKMA kepada warga belajar yang dinyatakan lulus. Kebanggaan juga karena bisa membantu ibu – ibu untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung.
“Perusahaan memiliki komitmen terhadap pemberdayaan perempuan. Sejak saya menjabat sebagai presiden direktur tahun 2015, ada 10 persen pekerja perempuan. Sekarang, lebih dari 30 persen pekerja di STM merupakan perempuan. Bahkan 6 orang dari 9 orang manajer di STM diisi oleh pekerja perempuan,” ungkapnya. (02ic/*)