DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Kasus stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah serius pemerintah untuk dientaskan. PT Sumbawa Timur Mining (STM) pemilik izin Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 untuk kegiatan eksplorasi mineral di wilayah Hu’u, ikut memberi perhatian dalam mengatasi kasus stunting. Kontes posyandu yang menjadi bagian dari program pemberdayaan PT STM diharapkan dapat menekan kasus stunting di sekitar wilayah Hu’u.
PT STM berkomitmen untuk tetap berkoordinasi dan melakukan sinkronisasi program pemberdayaan dengan pemerintah agar mendapatkan hasil yang maksimal. Bahkan pada Rabu (13/9/2023) kemarin, tim Community Development (Comdev) departemen Community Relations (Comrel) PT STM melakukan koordinasi khusus dengan Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan, ST, MT selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Dompu terkait penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di daerah.

Muhammad Kurniadin dari Comdev PT STM kepada Wakil Bupati Dompu yang didampingi Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu soal komitmen perusahaan untuk tumbuh dan kembang bersama masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui program pemberdayaan masyarakat dan sponsorship perusahaan di tengah aktivitas perusahaan yang masih dalam tahap kegiatan eksplorasi atau penelitian.
Proses persetujuan kegiatan yang akan didukung perusahaan, prosesnya cukup panjang. Bahkan bisa sampai 3 bulan karena harus mendapat persetujuan dari Vale Global di Brazil. Dalam waktu dekat, PT STM akan menggelar kontes posyandu yang melibatkan Puskesmas Rasabou dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu. Posyandu sebagai garda terdepan pendeteksi kasus stunting dan masalah kesehatan lainnya, diharapkan dapat berkontribusi menekan kasus stunting. “Ini menjadi salah satu program pemberdayaan kita dalam menekan kasus stunting,” ungkapnya.
Kendati demikian, kedepan PT STM akan terus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga apa yang menjadi sasaran lebih maksimal dan dirasakan manfaatnya.
Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan, ST, MT mengharapkan adanya sinergi perusahaan dalam membantu menangani kasus stunting dan kemiskinan ekstrem di daerah. Saat ini pemerintah tengah intens memberikan intervensi langsung bagi penderita stunting di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Dompu. Selain memberikan edukasi pengolahan makanan bergizi, juga disampaikan langsung bantuan yang dapat meningkatkan gizi masyarakat.
PT STM yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi mineral dan panas bumi di wilayah Hu’u Kabupaten Dompu, diharapkan ikut memberikan kontribusi langsung dalam penanganan stunting. Tidak hanya bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Hu’u, tapi juga bagi masyarakat Kabupaten Dompu secara umum.
Penderita stunting masih dapat ditangani bila dilakukan secara cepat dan tepat pada usia 0 bulan hingga 59 bulan. Pendampingan juga dilakukan terhadap ibu hamil, remaja pra nikah dan keluarga pemilik balita.
Jumlah balita penderita stunting di Kabupaten Dompu sendiri sebanyak 21.492 orang, dan keluarga berisiko stunting sebanyak 19.774 orang. Pembagian telur menjadi salah satu upaya dalam menekan kasus stunting. “Sekali intervensi (stunting) membutuhkan 41.266 butir telur. PT STM kita berharap bisa membantu setengahnya dan dapat dibantu tahun 2023 ini,” harap H Syahrul Parsan.
Selain penanganan stunting, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Drs H Gaziamansyuri, M.Ap menambahkan, kedepan PT STM untuk kegiatan Comdev tahun 2024 mendatang dapat membantu penanganan kemiskinan ekstrem. Di Dompu, kemiskinan ekstrem dan tidak memiliki rumah layak huni ada 151 KK. “Ini mungkin bisa dibahas lebih lanjut untuk kegiatan Comdev tahun 2024,” harap Gazimansyuri. (02ic)