DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Kodim 1614/Dompu kini mengawal pendistribusian pupuk subdisi dari distributor ke pengecer dan pelanggan. Pengawalan ini dilakukan buntut dari aksi penghadangan jalan yang dilakukan warga yang menuntut alokasi pupuk subsidi.
Tidak hanya itu, keterlibatan TNI dalam mengawal pendistribusian pupuk juga sebagai bentuk komitmen jajarannya membantu pemerintah daerah dan melaksanakan MoU antara TNI dengan Kementrian Pertanian pada 4 Desember 2023 lalu dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Saya selaku anggota KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) sudah menyampaikan ke pak Sekda (Gatot Gunawan PP) selaku ketuanya, bahwa TNI secara organisasi berkomitmen membantu Pemda dalam pengawalan distribusi pupuk,” jelas Dandim 1614/Dompu, Letkol Kav Riyan Oktiya Virajati, ST, MM kepada wartawan di Makodim Dompu, Sabtu (13/1/2024).
Riyan mengatakan, pengawalan dalam pendistribusian pupuk dilakukan sejak awal pendistribusian pupuk dari distributor ke pengecer di seluruh kecamatan sejak 8 Januari 2024 lalu. Pengawalan besar -besaran yang dilakukan pasca intensitas penghadangan kendaraan pengangkut pupuk semakin sering dilakukan petani.
Karenanya, Riyan meminta kepada distributor untuk tetap berkoordinasi ketika hendak menyalurkan pupuk ke pengecer. Ia pun meminta kepada warga untuk tidak lagi menggunakan cara – cara yang tidak bijak dalam mendapatkan pupuk. Sehingga pihaknya pun masih menggunakan pendekatan persuasif dan mitigatif dalam menghadapi kemungkinan upaya penghadangan. “Saya tidak menginginkan masyarakat berhadapan dengan hukum,” ingatnya.
Karenanya, Dandim berharap kepada Camat dan Kepala Desa bersama jajaran TNI/Polri hingga di tingkat desa untuk ikut mengedukasi warganya.
Terkait aksi penghadangan jalan yang dipicu oleh petani yang menanam jagung di kawasan hutan, sehingga tidak bisa diakomodir dalam e-RDKK pupuk subsidi, diminta untuk tidak menuntut pupuk subsidi. Tapi mereka ini agar menggunakan pupuk non subsidi. “Petani di kawasan hutan supaya tahu diri. Merambah hutan itu sudah salah. Jangan meminta jatah pupuk bersubsidi. Beli saja pupuk nonsubsidi,” pintanya. (02ic/*)