DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Wilayah Kabupaten Dompu memasuki masa kemarau dan air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) sudah terbatas jumlahnya. Petani pun dihimbau untuk mengoptimalkan sumber air yang ada untuk kebutuhan irigasi tanamannya dan tidak menanam padi untuk musim tanam berikutnya.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM, Rabu (21/6/2023). Dikatakannya, sumber air kini sudah semakin terbatas sebagai dampak wilayah Dompu dan sekitarnya yang memasuki masa kemarau. “Kita himbau kepada petani melalui penyuluh pertanian agar jangan paksakan tanam padi pada lahan yang kiranya airnya terbatas. Kalaupun menanam padi, cari varitas yang tahan akan kekeringan,” himbau Muhammad Syahroni.
Petani yang memiliki ketersediaan air untuk menanam dua kali padi baru palawija. Selain untuk mensiasati keterbatasan air, juga untuk menjaga unsur hara pada tanah. Pada tanaman kedua padinya agar memilih varitas padi yang tahan kekeringan. “Karena sumber air kita yang semakin terbatas akibat kekeringan,” katanya.
Para petani juga diharapkan kembali menghidupkan budaya gotong royong dengan membersihkan saluran dari sedimen dan sampah yang menutupi saluran irigasi. Dengan harapan, air yang terbatas ini dapat mengalir dengan baik hingga ke sawah petani.
Berdasarkan perkiraan BGMG, wilayah NTB termasuk Kabupaten Dompu mulai masa puncak kekeringan pada Juni hingga beberapa bulan kedepan. Kekeringan yang terus meluas mengharuskan pada petani untuk lebih disiplin dalam menanam komoditi pertanian, sehingga petani tidak mengalami gagal panen. “Ini yang terus kita dorong ke petani melalui penyuluh – penyuluh kita di lapangan,” ungkapnya. (vin/*)