DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Teluk Saleh Desa Soro Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu berhasil menjadi yang terbaik tingkat Provinsi NTB tahun 2023 dan akan melaju tingkat nasional. Kampung KB yang memiliki Program Daput Sehat Atasi Stunting (DahSAt) di Desa Soro memiliki Inovasi Bubur Jagung, Daun Kelor, dan Ikan (Ibu Jari) sebagai salah satu makanan pencegahan stunting.
Penetapan Kampung KB Teluk Saleh terbaik 1 dengan skor nilai 98,08 ini diputuskan 7 orang tim juri ini diumumkan Plt Kepala BKKBN Provinsi NTB, Drs Samsul Anam, MPH pada 17 April 2023 lalu. Kampung KB Teluk Saleh menyisihkan Kampung KB Sinar Mulia Desa Embung Kandong Terara Lombok Timur dan Kampung KB Generasi Berkarya Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah sebagai juara 2 dan 3.
Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan, ST, MT di Dompu, Kamis (27/4/2023) kemarin mengungkapkan, rasa syukurnya atas capaian kampung KB Teluk Saleh sebagai terbaik pertama lomba kampung KB tingkat Provinsi NTB dan akan mewakili NTB tingkat Nasional. Kesuksesan ini tidak lepas dari kolaborasi semua pihak dan konsistensi jajaran Dinas PPKB yang melakukan pendampingan.

Karenanya, dalam menghadapi lomba tingkat nasional untuk bisa menyiapkan diri secara maksimal dengan memperbaiki kekurangan yang ada. “Mari persiapkan lebih matang lagi berbagai hal yang dibutuhkan guna menghantarkan Kampung KB Teluk Saleh kembali meraih juara I dalam lomba tingkat Nasional,” ajaknya.
Kepala bidang Pengendalian Penduduk Penggerakan, dan Penyuluhan Dinas PP dan KB Kabupaten Dompu, Zulkarnain, MPH mengungkapkan, salah satu inovasi yang dilakukan kampung KB Teluk Saleh Desa Soro dengan Ibu Jari untuk makanan pencegahan stunting. Karena kampung KB ini memiliki beberapa kegiatan dan itu integrasi lintas sektor dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan keluarga.
Ada beberapa kegiatannya seperti bina keluarga Balita, bina keluarga Lansia, dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Kampung KB memiliki sekretariat yaitu rumah Data. Disebut Rumah Data karena berisikan data di desa setempat dan menjadi acuan pembangunan manusia dan fisik di desa dalam pencegahan stunting sesuai Inpres no 3 tahun 2022. “Setiap desa harus memiliki kampung KB. Di dalam kegiatan kampung KB itu ada program Dahsat,” jelasnya.
Program Dahsat, lanjut Zulkarnain, sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting. Terutama bagi keluarga kurang mampu melalui pemanfaatan sumberdaya lokal. Harapannya dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Sehingga di rumah Data sebagai sekretariat kampung KB, bergabung berbagai profesi di desa setempat dan akan mengedukasi masyarakat setempat dalam pemenuhan gizi seimbang.
Di Kabupaten Dompu, kata Zulkarnain, Bupati sudah menetapkan 19 desa sebagai ujung tombang kampung KB. Kedepannya, semua desa/kelurahan ditargetkan memiliki kampung KB. Sehingga target pengentasan stunting bisa segera dicapai.
Angka penurunan stunting sesuai target dicanangkan Presiden Joko Widodo, tahun 2024 kasus stunting menyisakan di bawah 14 persen. Kondisi Dompu saat ini sesuai survei SSGI terakhir cukup tinggi yaitu 33 persen. Tapi berdasarkan evaluasi berbasis gizi masyarakat, kasus stunting Dompu tinggal 13 persen. Namun yang dijadikan acuan pemerintah hasil survei SSGI yang dilakukan setiap tahun. “Target prevalensi stunting (Dompu) di bawah 26 persen dari hasil SSGI di tahun 2023. Kondisi terakhir di lapangan cukup meyakinkan (bisa dicapai) karena kesadaran masyarakat sudah terlihat,” jelas Zulkarnain. (vin)