DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Aksi anarkis sejumlah warga di area New Staging PT Sumbawa Timur Mining (STM) dan membuat perusahaan menghentikan sementara aktivitasnya memberi dampak negatif bagi daerah Kabupaten Dompu. Aksi itu memberi citra buruk bagi daerah di mata investor di tengah upaya menghadirkan banyak investasi untuk mengelola potensi daerah yang ada.
“Untuk membangun Dompu dengan potensi SDA yang luar biasa, termasuk pariwisata, tentu kita membutuhkan investor – investor yang banyak, karena fiskal Dompu tidak mampu untuk itu,” ungkap Pj Bupati Dompu, Baiq Nelly Yuniarti, AP., MSi., Sabtu (9/11/2024).
Ia pun mencontohkan di Kabupaten Dompu yang membutuhkan akomodasi perhotelan yang representatif untuk menunjang pariwisata. Tapi dengan kondisi keamanan seperti saat ini, tentu akan membuat investor akan berpikir panjang berinvestasi di Kabupaten Dompu. “Yang rugi Dompu sendiri. Karena itu, mari kita bersama – sama untuk menjaga keamanan dan ketertiban Dompu. Tidak bisa hanya pemerintah, tapi keterlibatan masyarakat yang utama,” kata Nelly.
Dampak buruk lain dari aksi anarkis sekelompok warga di area kerja STM, kata Nelly, tentu akan memundurkan pekerjaaan STM di Proyek Hu’u. STM sendiri berencana memulai tahapan produksi di tahun 2030 akan terwujud bisa didukung oleh keamanan investor. Karena untuk memulai tahapan produksi, perusahaan pertambangan harus memiliki data yang meyakinkan. Setelah data didapat, dilakukan tahapan studi kelayakan dan konstruksi. “Semua itu membutuhkan keamanan dan kenyamanan. Itu bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, tapi semua elemen harus saling mendukung,” katanya.
Terkait rencana pengaktifan kembali aktivitas PT STM di Proyek Hu’u pasca penghentian sementara sebagai dampak aksi anarkis sekelompok warga 1 November 2024 lalu, Nelly mengaku, hingga saat ini pihaknya belum bertemu dengan pihak STM. Namun komunikasi via telpon dan WA tetap dilakukan pihaknya. Ia pun meminta dukungan semua pihak agar bisa mewujudkan suasana yang aman dan damai di daerah. “Kami belum bertemu, tetapi komunikasi tetap ada,” katanya.
Camat Hu’u, Muhammad Iswan, SKM yang dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan anggota Muspika Kecamatan Hu’u dan kepala desa se Kecamatan Hu’u untuk mewujudkan kondusifitas dan keamanan. Juga telah menyampaikan beberapa saran dan masukan ke STM. “Sejauh ini, di Hu’u kondisinya aman dan kondusif. Tidak ada riak – riak dari warga pasca aksi anarkis itu,” kata Iswan.
Iswan juga mengaku, pihaknya telah bersepakat bersama para kepala desa untuk mengedukasi warganya dalam mewujudkan keamanan. Keberadaan PT STM harus didukung bersama untuk kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. “Ini sudah menjadi komitmen bersama kita,” jelasnya. (02ic)