MATARAM, INSANCHANNEL.COM – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan atensi khusus kepada Menteri Agama terkait keberlangsungan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Bima yang menurut rencana akan dilaunching bersama dengan hadirnya Terjemahan Al-Qur’an Berbahasa Bima.
“Itu saya sudah meyakinkan (Menteri Agama-Red) dan mudah-mudahan itu sudah selesai,” ujar Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag, Rektor UIN Mataram pada acara Finalisasi Hasil Validasi Penerjemahan Al-Qur’an ke Dalam Bahasa Bima, Selasa (15/11/2022) di Aston inn Mataram.
Lebih lanjut Profesor Masnun menyampikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Kepala Pusdiklat dan tim, LP2M dan Tim Penerjemahan Al-Qur’an yang namanya nanti akan dituangkan dalam Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Bima. “Kita sama-sama senang mudah-mudahan karya-karya yang lain akan terbit,” ujarnya seraya mengakui bahwa tradisi Islam sangat kuat di Bima.
Profesor yang juga Ketua PWNU NTB ini juga mengakui adanya ulama besar dari Bima yang bernama Syaikh Abdul Gani Bima yang merupakan guru dari Syaikhuna Khalil Bangkalan. “Jadi gurunya Syaikhuna Khalil itu adalah Syaikh Abdul Gani Bima (asal Dompu-Red),” ujarnya seraya menambahkan, pengakuan itu diungkap oleh profesor Azyumardi Azra ulama lainnya. Dan ia menambahkan, Syaikhuna Khalil itu melahirkan muridnya KH. Hasyim As’ari yang merupakan kakeknya Gusdur.
Pada acara yang dihadiri Prof. Dr. Askkal Salim lebih lanjut Prof. Masnun menyampaikan apresiasi dari proses ikhtiar dalam menterjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Bima. “Berkat Al-Qur’an bisa jadi rektor,” tuturnya dengan gaya humor sembari berharap agar semua dapat memahami Al-Qur’an.
Kapuslitbang Lektur Kemenag. Pusat, Prof. Dr. Askal Salim mengatakan, proses terjemahan Al-Qur’an bahasa Bima telah menempuh perjalanan panjang ini yang nilainya mengandung nilai ibadah. Bahkan lanjutnya, dari proses ini bisa jadi tim validasi menemukan kata-kata baru dari proses terjemahannya. “Moga ini menjadi amal jariah,” paparnya seraya menyampaikan apresiasi khusus kepada Rektor UIN Mataram yang menyambut posistif pekerjaan Terjemahan Al-Qur’an ini dengan dukungan timnya.
Setelah validasi ini katanya, proses selanjutnya adalah melakukan proses pencetakkan dengan melakukan pentahsis melalui Tim Pentahsis dan pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk tahun 2023. “Kami memohon dukungan dari pemerintah daerah pada tahun 2023,” paparnya sembari mengharapkan proses validasi ini tidak berlarut-larut.
Sementara itu Ketua LP2M UIN Mataram, Prof. Dr. Hj. Atun Wardatun, M.A, Ph.D mengungkapkan, proses terjemahan bahasa Bima ini sudah melalui perjalanan panjang yang dimulai tahun 2021. “Ucapan terima kasih kepada bapak dan ibu hingga sampai pada tahap finalisasi dari awal,” tuturnya seraya menambahkan, pekerjaan ini bukan saja pekerjaan duniawi tapi menjadi pekerjaan akhirat. (nas)