DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bima yang membawahi wilayah Bima dan Dompu akan kembali menyerap jagung petani hingga 1.800 ton. Jagung ini untuk kebutuhan commisioning test Corn Drying Centre (CDC) tahap kedua di Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa Dompu periode 19 April hingga 2 Mei 2024.
Penyerapan jagung petani ini diharapkan dapat menstabilkan harga jagung di tingkat petani. Karena harga yang diserap Bulog ini sesuai Harga Acuan Pembelian (HAP) SK Badan Pangan Nasional RI nomor 5 tahun 2022 tentang harga acuan pembelian di tingkat produsen dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen komoditas jagung.
Hal itu dibenarkan Pimpinan Cabang Bulog Bima, Wilya Fatayani saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024). “Rencana commisioning test (CDC di Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa) tanggal 19 April sampai dengan 2 Mei 2024 dengan kebutuhan jagung basah, kadar air 17 persen,” katanya.
Untuk rencana commisioning test ini, kata Wilya Fatayani, pihaknya akan mulai menyerap pada 19 April 2024 ini sesuai Harga Acuan Pembelian (HAP) SK Badan Pangan Nasional. Targetnya 120 ton jagung petani per hari.
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional RI no 5 tahun 2022 tentang harga acuan pembelian di tingkat produsen dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen komoditas jagung. Harga jagung pipilan kering dengan kadar air (KA) maksimal 15 persen di tingkat produsen Rp.4.200 per kg dan penjualan di konsumen Rp.5 ribu per kg.
Untuk jagung dengan KA maksimal 20 persen harga acuannya Rp.3.970 per kg, untuk KA 25 persen sebesar Rp.3750 per kg, dan jagung dengan KA maksimal 30 persen harganya Rp.3.540 per kg.
Sementara di Tekasire Kecamatan Manggelewa atau sekitar area gundang PT Segar yang merap jagung petani, sejumlah warga dan mahasiswa Dompu yang tergabung dalam Aliansi Tani Menggugat melakukan aksi blokir jalan menuntut agar pembelian jagung petani dengan HAP sebesar Rp.4.200 per kg. Karena di gudang saat ini jagung petani dibeli dengan harga Rp.4.100 per kg.
Aksi warga ini menyebabkan kemacetan arus lalulintas di sepanjang jalan negara lintas Sumbawa – Bima. Pihak kepolisian pun melakukan upaya buka paksa blokir jalan agar arus lalulintas kembali normal, hingga menyebabkan 2 orang massa aksi harus dilarikan ke RSUD Manggelewa untuk merawat lukanya.
Usai dibuka paksa blokir jalan, perwakilan massa aksi melaksanakan dialog di aula kantor Camat Manggelewa bersama Sekda Dompu, Gatot Gunawan PP, SKM, MMKes dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM. Dialog ini juga dihadiri oleh pimpinan 3 pengusaha gudang yang menyerap jagung petani di wilayah Manggelewa.
Tuntutan massa yang dikoordinatori oleh Dimas Satria agar para pengusaha membeli jagung petani sesuai HAP sebesar Rp.4.200 per kg dengan kadar air maksimal 15 persen, oleh sebagian pengusaha tidak menyanggupi. Hal itu disebabkan oleh tingginya biaya transportasi yang dikeluarkan pengusaha mengirim jagung hingga Jawa dan di Jawa diserap dengan harga Rp.4.800 per kg.
Karena tidak sanggup, gudang PT Segar di Desa Tekasire memutuskan dalam waktu 2 hari akan menutup gudangnya. Begitu juga dengan gudang milik Joko di Desa Anamina akan menutup gudangnya untuk sementara waktu. Sementara gudang William di Desa Banggo memutuskan akan tetap menyerap jagung petani dengan harga sesuai HAP. (02ic/*)